Liputan6.com, Beijing - China pada Rabu (25/8) membuka kembali terminal utama di pelabuhan Ningbo-Zhoushan - kargo tersibuk ketiga di dunia.
Pembukaan itu akhirnya dilakukan setelah penutupan dalam upaya mengendalikan COVID-19, menyebabkan barang-barang besar ditempatkan di wilayah lain dan memperburuk proses ekspor dengan perpanjangan penundaan akibat pandemi, seperti dikutip dari AFP, Rabu (25/8/2021).
Baca Juga
Penghentian di pelabuhan timur Ningbo-Zhoushan dimulai dua pekan lalu, ketika seorang pekerja di terminal Meishan dinyatakan positif COVID-19.
Advertisement
Terminal tersebut diketahui menangani seperlima dari kontainer di Ningbo-Zhoushan dan penangguhan kapal secara paksa ke pelabuhan China lainnya, yang menghadapi tingkat kemacetan terburuk dalam tujuh tahun, menurut laporan media China, Caixin pekan ini.
Penutupan itu menambah tekanan pada jaringan pengiriman global yang sudah sangat terdampak, dengan melonjaknya permintaan barang dari konsumen di negara-negara Barat.
2020 lalu, pelabuhan Ningbo-Zhoushan menangani hampir 1,2 miliar ton barang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Otoritas Ningbo Peringatkan Pentingnya Prokes COVID-19 di Pelabuhan
Otoritas Ningbo mengatakan pada Selasa malam (24/8) bahwa pembatasan akan dicabut mulai Rabu pagi (25/8) waktu setempat.
"Semua unit di zona tersebut harus secara komprehensif melakukan pekerjaan yang baik dalam pencegahan dan pengendalian epidemi, serta dimulainya kembali pekerjaan dan produksi," demikian disampaikan dalam sebuah pemberitahuan yang diterbitkan ulang oleh penyiar CCTV.
Penanganan truk-truk yang terdampar juga harus segera diproses dan diprioritaskan, tambah pemberitahuan itu.
Pekerja pelabuhan di China secara rutin menjalani tes COVID-19, dan pekerja yang terkena dampak pandemi telah divaksinasi lengkap.
Sementara itu, masih belum diketahui secara jelas bagaimana anggota staf di pelabuhan tersebut tertular Virus Corona.
Gangguan di pelabuhan mengikuti penutupan pelabuhan Yantian di pusat perdagangan Shenzhen pada Mei 2021, setelah kasus infeksi COVID-19 yang dialami oleh seorang pekerja pelabuhan.
China telah berjuang melawan penyebaran COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir, yang disebabkan oleh varian Delta yang sangat menular, tetapi diberlakukannya lockdown yang ketat dan tes massal telah membantu mendorong jumlah kasus baru turun kembali.
Advertisement