Beredar Kabar Taliban Eksekusi Anak yang Ayahnya Anggota Perlawanan Afghanistan

Kali ini Taliban dikabarkan melakukan tindakan brutal dengan mengeksekusi anak anggota perlawanan Afghanistan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2021, 11:03 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2021, 11:03 WIB
FOTO: Taliban Kuasai Bandara Kabul Usai AS Tarik Pasukan dari Afghanistan
Pasukan Taliban berjaga di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai Bandara Kabul setelah Amerika Serikat menarik semua pasukannya dari Afghanistan. (WAKIL KOHSAR/AFP)

Liputan6.com, Kabul - Dalam kasus kebrutalan lainnya, Taliban dilaporkan secara brutal mengeksekusi seorang anak di Provinsi Takhar, Afghanistan. Hal itu kabarnya dilakukan akibat sang ayah diduga jadi bagian dari Pasukan Perlawanan Afghanistan.

Insiden tersebut dilaporkan oleh Panjshir Observer yang merupakan media independen yang meliput situasi Panjshir dan Afghanistan, seperti dikutip dari India Times, Kamis (30/9/2021).

"Anak dieksekusi di Provinsi Takhar oleh militan Taliban setelah ayahnya dicurigai berada di kelompok Perlawanan. #WarCrimes #Afghanistan," kata Panjshir Observer dalam sebuah unggahan di Twitter.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Taliban Berupaya Mendapatkan Kepercayaan Internasional

FOTO: Aktivitas Pemuda dan Anak-Anak Afghanistan Usai Dikuasai Taliban
Anak-anak bermain pada palang besi yang terpasang di Shahr-e Naw Park, Kabul, Afghanistan, 9 September 2021. Taliban menguasai Afghanistan setelah pasukan Amerika Serikat meninggalkan negara tersebut. (HOSHANG HASHIMI/AFP)

Insiden itu mencerminkan tindakan keras Taliban terhadap warga Afghanistan yang menyuarakan penolakan terhadap kelompok tersebut.

Setelah mengepung Afghanistan, Taliban berusaha untuk memberikan citra moderat untuk dunia dalam upaya untuk mendapatkan kepercayaan internasional, tetapi para ahli mengatakan bahwa kejadian di bandara Kabul adalah bukti bahwa kelompok teroris telah kembali dengan pola pikir radikal dan kekerasan.

Kekerasan adalah sifat integral dari Taliban bahkan dalam masa jabatan mereka sebelumnya. Inside Over melaporkan, transfer kekuasaan tanpa pertumpahan darah di Kabul, itu yang disebut bagian dari rencana citra yang baik.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya