Tolak Kemedekaan Taiwan, China Kerahkan 56 Pesawat Militer untuk Peringatan

56 pesawat militer dari China ini terbang dekat Taiwan untuk peringatan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Okt 2021, 19:08 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 08:30 WIB
FOTO: Kemeriahan Peringatan 100 Tahun Partai Komunis China
Anggota militer China tampil dalam segmen pertunjukan gala menjelang peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Beijing, China, 28 Juni 2021. Partai Komunis China akan merayakan HUT ke-100 pada 1 Juli 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Beijing - Militer China semakin terang-terangan unjuk kekuatan terhadap Taiwan. Mereka pamer telah mengirim 56 pesawat perang dalam sehari.

Menurut laporan media pemerintah China, Global Times, jumlah pesawat itu memecahkan angka rekor dalam satu hari. Pesawat itu utamanya terdiri atas pesawat fighter dan bomber.

China melakukan "latihan" tersebut setelah AS memberikan peringatan bahwa tindakan China adalah hal provokatif. Pesawat militer China telah berulang kali menerobos zona udara Taiwan.

"Pernyataan AS memberikan sinyal yang sangat salah dan tidak bertanggung jawab, dan China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menggilas segala upaya 'kemerdekaan Taiwan,'" ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri China, seperti dilansir Global Times, Selasa (5/10/2021).

52 pesawat militer China itu terdiri atas 34 unit J-16 fighter jets, dua unit Su-30 fighter jet, dua unit Y-8 anti-submarine warfare aircraft, dua unit KJ-500 early warning aircraft, dan 12 unit H-6 bombers.

Pada Senin malam, China mengirim lagi empat J-16 fighter jet. 56 pesawat itu memasuki zona identifikasi pertahanan Taiwan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Minta AS Jangan Intervensi

Joe Biden dan Kamala Harris
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris melepaskan masker saat berbicara di atas podium di Alexis Dupont High School di Wilmington, Rabu (12/8/2020). Keduanya tampil perdana di depan publik sebagai pasangan capres-cawapres. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Global Times juga menyampaikan pernyataan juru bicara Kemlu China, Hua Chunying, bahwa Taiwan adalah bagian dari China. Mereka pun meminta supaya AS tidak asal berkomentar terkait Taiwan.

Hua Chunying menyebut bahwa pernyataan AS melanggar prinsip one-China.

"Kemerdekaan Taiwan akan jatuh dalam kegagalan," ujar Hua Chunying.

China bersikeras bahwa Taiwan adalah wilayahnya, tetapi Taiwan ingin diakui sebagai negara. Model pemerintahan China dan Taiwan juga sangat berbeda. Sistem politik China adalah komunis yang cenderung otoriter, sementara Taiwan memegang prinsip demokrasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya