Liputan6.com, Kiev - NATO, untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, mengaktifkan NATO Response Force (NRF) sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami telah mengaktifkan rencana pertahanan NATO untuk mempersiapkan diri kami untuk menanggapi berbagai kemungkinan dan mengamankan wilayah Aliansi, termasuk dengan menarik pasukan respons kami," kata kepala negara dan NATO dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sekarang membuat pengerahan pasukan pertahanan tambahan yang signifikan ke bagian timur Aliansi. Kami akan melakukan semua pengerahan yang diperlukan untuk memastikan pencegahan dan pertahanan yang kuat dan kredibel di seluruh Aliansi, sekarang dan di masa depan."
Para pemimpin menekankan langkah itu "tetap preventif, proporsional dan tidak meningkat."
Langkah luar biasa ini menandai pertama kalinya NATO mengaktifkan NRF, sebuah kekuatan multinasional yang terdiri dari sekitar 40.000 personel darat, udara, maritim dan operasi khusus yang dapat dikerahkan aliansi dalam waktu singkat sesuai kebutuhan.
Semua 30 anggota NATO harus setuju untuk mengaktifkan kekuatan, demikian dikutip dari laman thehill, Sabtu (26/2/2022).
Pentagon pada Januari telah menempatkan 8.500 tentara AS dalam siaga tinggi untuk misi semacam itu, dan dengan NRF sekarang diaktifkan, pasukan itu dapat segera diperintahkan ke Eropa untuk membantu memperkuat negara-negara NATO di dekat Ukraina.
Panglima Tertinggi Sekutu NATO Jenderal Tod Wolters, kepala NRF, menyebut aktivasi pasukan itu sebagai "momen bersejarah" menurut sebuah pernyataan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengerahan Pasukan di Wilayah NATO
Selain itu, NATO telah "mengerahkan pasukan pertahanan darat dan udara di bagian timur Aliansi, dan aset maritim di seluruh wilayah NATO," menurut pernyataannya.
Aliansi itu juga menegaskan kembali "dukungan tak tergoyahkan untuk kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial" Ukraina, dan menjanjikan "dukungan politik dan praktik" yang berkelanjutan kepada pemerintahnya.
Berbicara kepada wartawan setelah KTT, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan AS, Kanada dan sekutu Eropa telah mengerahkan "ribuan tentara lagi ke bagian timur aliansi," dengan lebih dari 100 jet dan 120 kapal beroperasi dalam siaga tinggi di lebih dari 30 lokasi.
Stoltenberg juga kembali meminta Rusia untuk menghentikan serangannya ke Ukraina.
"Kami menyerukan Rusia untuk menghentikan perang yang tidak masuk akal ini, segera menghentikan serangannya, menarik semua pasukannya dari Ukraina dan kembali ke jalur dialog dan menjauh dari agresi," katanya.
Advertisement