Liputan6.com, Kherson - Pasukan Rusia telah menguasai kota pelabuhan utama di Ukraina selatan, kata wali kota kota itu.
Dilansir dari BBC, Kamis (3/3/2022), Kherson adalah kota besar pertama yang direbut Rusia, setelah pertempuran sengit, sejak menyerbu seminggu lalu.
Wali kotanya, Igor Kolykhaev, mengatakan pasukan Rusia telah memaksa masuk ke gedung dewan kota dan memberlakukan jam malam pada penduduk.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa kota telah berada di bawah pengeboman hebat di salah satu hari invasi yang paling merusak sejauh ini.
Investigasi terhadap kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Ukraina telah diluncurkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Korban Tewas
Rusia untuk pertama kalinya mengakui menerima banyak korban militer selama serangannya ke Ukraina, dengan 498 tentara tewas dan 1.597 lainnya terluka.
Ukraina melaporkan bahwa lebih dari 2.000 warga sipil tewas sejak invasi dimulai Kamis lalu.
Konflik juga telah menyebabkan 870.000 orang meninggalkan Ukraina - pada tingkat yang menurut PBB akan menjadikannya krisis pengungsi terburuk abad ini.
Dalam sebuah posting Facebook, Kolykhaev mengatakan pasukan Rusia mengendalikan Kherson, sebuah pelabuhan di pantai Laut Hitam selatan Ukraina dengan populasi lebih dari 280.000 orang.
Dia mendesak tentara Rusia untuk tidak menembak warga sipil, dengan mengatakan tidak ada pasukan Ukraina di kota itu.
Kolykhaev meminta warga untuk mengikuti kondisi yang ditetapkan oleh pasukan Rusia untuk "menjaga bendera Ukraina berkibar".
Advertisement