Survei: 76 Persen Masyarakat Lokal Dukung Ukraina Masuk NATO

Mayoritas warga Ukraina ternyata pro-NATO meski Rusia menolak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Mar 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2022, 07:00 WIB
Presiden Volodymyr Zelensky bertemu dengan tentara Ukraina di Donetsk pada 17 Februari 2022.  (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Presiden Volodymyr Zelensky bertemu dengan tentara Ukraina di Donetsk pada 17 Februari 2022. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Liputan6.com, Kiev - Survei terbaru menunjukkan bahwa 76 persen orang Ukraina mendukung agar negaranya masuk NATO. Selain itu, 86 persen setuju agar Ukraina merapat ke Uni Eropa.

Bergabungnya Ukraina ke NATO ditolak oleh Rusia dan dijadikan alasan invasi. Bergabungnya Ukraina ke Uni Eropa juga bisa menyebabkan Rusia makin terisolasi.

Menurut laporan Kyiv Independent, Rabu (2/3/2022), jumlah dukungan dari masyarakat Ukraina tersebut lebih tinggi dari sebelumnya.

Survei dilakukan oleh grup Rating kepada 1.200 warga Ukraina di seluruh daerah pada 1 Maret 2022, kecuali daerah separatis. Peserta survei berusia 18 tahun ke atas.

Semua kelompok usia mendukung penuh bergabungnya Ukraina ke NATO dan Uni Eropa.

Dukungan kepada Presiden Volodymyr Zelensky juga semakin kuat dengan total 93 persen dukungan di tengah invasi Rusia. Para wali kota juga mendapat dukungan sebesar 84 persen.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ukraina Tangkal Pasukan Pembunuh yang Targetkan Presiden Volodymyr Zelensky

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berada di garda depan dalam tempat perlindungan di bagian timur Ukraina yang berkonflik.  (Ukrainian Presidential Press Office via AP, File)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berada di garda depan dalam tempat perlindungan di bagian timur Ukraina yang berkonflik. (Ukrainian Presidential Press Office via AP, File)

Pasukan pembunuh dari Chechnya yang ditugaskan untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah dieliminasi oleh pasukan bersenjata Ukraina. Rencana pembunuhan itu terkuak setelah ada bocoran dari pihak Moskow.

Sekretaris Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Oleksiy Danilov, berkata grup pembunuh itu terbagi menjadi dua bagian. Danilov menyebut salah satu pembunuhnya berada cukup dekat, tapi ia tidak memberikan detail.

"Satu grup itu ditangani dekat Hostomel, salah satunya ada di jarak pandang kita," ujar Danilov di TV nasional, dikutip The New Voice of Ukraina, Rabu (2/3).

Danilov pun menegaskan tidak akan menyerah seraya mengusir Rusia. 

"Kami tidak akan menyerahkan presiden kami, negara kami, ini negeri kami, enyahlah," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya