Liputan6.com, Moskow - Gelombang panic buying mulai bermunculan di Rusia. Komoditas yang diincar emak-emak Rusia adalah gula.
Akibat invasi di Ukraina, Rusia terkena berbagai sanksi ekonomi dari banyak negara. Pada sebuah video yang viral, tampak pembeli berebutan mengambil gula.
Advertisement
Baca Juga
Aksi rebutan terjadi ketika pegawai supermarket mengeluarkan satu troli berisi paket-paket gula. Kemudian, salah satu wanita langsung mengambil banyak sekali gula ke troli belanjanya.
Hal itu pun menuai reaksi dari pembeli lain yang berusaha mengambil gula dari troli tersebut.
Сахарные бои в Мордоре продолжаются pic.twitter.com/hjdphblFNc
— 10 квітня (@buch10_04) March 19, 2022
Video-video lain di media sosial juga menampilkan antrean panjang demi membeli gula.
Russians standing in long lines in Saratov today in an attempt to panic-buy sugar.We are just getting started Russia. More sanctions are coming. pic.twitter.com/YmpRM3xrlk
— Visegrád 24 (@visegrad24) March 19, 2022
Dilaporkan The Guardian, Kamis (24/3/2022), pakar ekonomi di Rusia khawatir kondisi mulai mirip seperti era Republik Sosialis Uni Soviet (USSR). Saat itu, masyarakat Rusia juga kesulitan mengakses komoditas. Kondisi dinilai tidak akan berubah kecuali pemerintah berubah.
"Saya pikir kita secara bertahap kembali ke USSR," ujar Elina Ribakova, deputi kepala ekonom di Institute of International Finance.
Selain makanan, warga mulai kesulitan barang-barang lain, termasuk obat-obatan. Namun, pemerintah Rusia berkata kondisi ekonomi masih aman, sehingga warga tak perlu panic buying gula dan buckwheat (sejenis gandum).
"Tidak perlu ada panic buying dan memborong barang-barang tersebut. Ada cukup dari mereka untuk semua orang," ujar deputi perdana menteri Rusia, Viktoria Abramchenko.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dubes Rusia Siap Jual Gandum ke RI
Sementara, baru-baru ini pihak Rusia mengaku siap menjual gandum (wheat) ke Indonesia.
Ukraina adalah pemasok gandum yang signifikan di Indonesia. Di tengah invasi yang terjadi, Rusia berkata siap menjual gandum ke Indonesia. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menyebut negaranya sudah menawarkan.
"Jika kamu butuh lebih banyak, kita bisa menyediakannya," ujar Dubes Lyudmila Vorobieva, Rabu (23/3).
"Kami sudah menawarkan kepada Indonesia. Pilihannya berada di pemerintah Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengakui bahwa gandum naik.
"Gandum naik, kita kena imbas karena hampir 20 persen lebih gandum dari Ukraina dan Rusia, naik sangat drastis," ucap Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Advertisement