Korban Tewas Akibat Bangunan Ambruk di Changsa China Naik Jadi 5 Orang

Insiden bangunan ambruk di China menewaskan 5 orang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Mei 2022, 11:01 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2022, 11:01 WIB
Bangunan ambruk di Changsa, China pada Jumat 29 April 2022. (AP)
Bangunan ambruk di Changsa, China pada Jumat 29 April 2022. (AP) 

Liputan6.com, Jakarta - Pihak berwenang telah melaporkan adanya peningkatan jumlah korban tewas menjadi lima dalam runtuhnya bangunan di China tengah yang menyebabkan puluhan orang hilang, media pemerintah melaporkan Kamis pagi (5 Mei).

Bangunan komersial di kota Changsha, provinsi Hunan - yang menampung apartemen, hotel, dan bioskop - runtuh pada hari Jumat, memicu respons besar-besaran dengan ratusan pekerja darurat.

Struktur rata, yang telah meninggalkan lubang menganga di jalan raya Changsha yang padat, menciptakan puing-puing dan balok beton yang hancur.

Kantor berita resmi Xinhua melaporkan pada hari Kamis bahwa jumlah korban tewas sekarang mencapai lima, naik dari dua sebelumnya. Selain itu, 10 orang telah ditarik dari puing-puing dalam kondisi hidup-hidup.

Korban kesepuluh ditemukan dalam keadaan sadar sekitar pukul 12 pagi, kata Xinhua.

Ada 23 orang yang diyakini terperangkap di gedung itu, dan tidak ada kontak yang dilakukan dengan 39 orang lainnya yang hilang, menurut media pemerintah.

Tim penyelamat dapat menemukan korban hidup dengan bantuan anjing pelacak, pendeteksi kehidupan, dan drone, serta berkat teriakan dan ketukan, lapor media tersebut.

Pihak berwenang telah menuduh bahwa surveyor memalsukan audit keamanan gedung, yang Xinhua diklasifikasikan sebagai struktur yang "dibangun sendiri".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Serukan Pencarian

Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road
Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road

Presiden Xi Jinping sebelumnya menyerukan pencarian "dengan segala cara" dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab keruntuhan, media pemerintah melaporkan.

Runtuhnya bangunan tidak jarang terjadi di China karena standar keselamatan dan konstruksi yang lemah, serta korupsi di antara pejabat yang ditugaskan untuk menegakkan hukum.

Sebelumnya pada hari itu, media pemerintah melaporkan bahwa seorang wanita telah diselamatkan dari puing-puing bangunan runtuh tersebut.

Rekaman video di media pemerintah menunjukkan seseorang yang terbungkus selimut tebal diangkut ke ambulans dengan tandu.

Standar keselamatan dan konstruksi yang lemah, serta korupsi di kalangan pejabat lokal, telah menyebabkan sejumlah gedung runtuh di China.

Awal tahun ini, sedikitnya 16 orang tewas setelah sebuah ledakan, yang dipicu oleh dugaan kebocoran gas, merobohkan sebuah bangunan di Chongquing.

Tragedi Serupa

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

2016 lalu sebanyak 22 orang tewas akibat empat bangunan tempat tinggal runtuh di Wenzhou, Provinsi Zhejiang, China, pada Senin 10 Oktober waktu setempat.

Peristiwa itu terjadi di distrik industri Wenzhou Lucheng. Sekitar 800 orang tim penyelamat menyelesaikan pencarian korban pada Selasa 11 Oktober 2016 pukul 01.00 dini hari, di mana 28 orang ditemukan di antara reruntuhan.

Dilansir dari Xinhua, hanya enam orang yang bertahan hidup dan mereka segera dilarikan ke rumah sakit. Menurut laporan, para korban selamat saat ini berada dalam kondisi stabil.

Insiden Serupa di India

Ilustrasi bendera India (AFP Photo)
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Insiden serupa juga menelan korban jiwa di India. Sedikitnya 11 orang tewas setelah sebuah gedung tempat tinggal ambruk di kota Mumbai.

Upaya penyelamatan sedang dilakukan karena lebih banyak orang dikhawatirkan masih terperangkap di puing-puing bangunan di daerah Malad, Mumbai, menurut para pejabat setempat.

Investigasi terhadap runtuhnya bangunan itu telah diperintahkan, sementara seorang menteri menyebut hujan lebat dapat menyebabkan keruntuhan gedung. 

Polisi setempat mengatakan bahwa 18 orang dievakuasi dari puing-puing bangunan, tetapi hanya tujuh dari mereka yang selamat.

"Polisi akan melakukan penyelidikan yang tepat dan mengambil tindakan lebih lanjut," kata perwira senior Dilip Sawant kepada media setempat, seperti dilansir BBC, Kamis 10 Juni 2021.

Saksi mata menyebut bangunan dua lantai itu runtuh ke struktur yang lebih kecil di sebelahnya.

"Insiden itu terjadi sekitar pukul 22:15. Saya keluar setelah dua orang meminta kami untuk meninggalkan gedung. Saat saya bergegas keluar, saya melihat tiga bangunan, termasuk sebuah pabrik susu, ambruk di dekat gedung kami," kata seorang penduduk, dikutip surat kabar Mumbai Mirror. 

Diketahui, peristiwa bangunan runtuh di India tidak jarang terjadi, terutama selama musim hujan.

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya