Penembakan dan Penikaman di Penitipan Anak Thailand, Pelaku Mantan Polisi Kini Buron

Duka tengah menyelimuti Thailand, pasalnya terjadi serangan terkait penembakan dan penikaman di tempat penitipan anak di Thailand. Sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Okt 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 15:44 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Liputan6.com, Bangkok - Duka tengah menyelimuti Thailand, pasalnya terjadi serangan terkait penembakan dan penikaman di tempat penitipan anak di Thailand. Sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

"Sedikitnya 31 orang tewas dalam serangan senjata dan pisau, oleh seorang mantan polisi di pusat penitipan anak prasekolah di Thailand," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/10/2022).

Pelaku kabur. Kini perburuan diluncurkan setelah serangan di Provinsi Nong Bua Lamphu, di timur laut negara itu.

Polisi mengatakan anak-anak dan orang dewasa termasuk di antara korban tewas.

"Penyerang menembak dan menikam anak-anak serta orang dewasa dan sekarang dalam pelarian," kata polisi.

Sejauh ini belum diketahui motif penyerangan penembakan dan penikaman tersebut.

Laporan di Thailand mengatakan petugas itu baru-baru ini diberhentikan.

Polisi mengatakan dia terakhir terlihat mengendarai truk pikap Toyota empat pintu putih dengan plat nomor Bangkok.

Seorang perwira polisi senior di Provinsi Nong Bua Lamphu mengatakan 23 anak-anak termasuk di antara korban, lapor kantor berita AFP.

Penembakan massal di Thailand jarang terjadi. Pada tahun 2020 seorang tentara membunuh 21 orang dan melukai puluhan lainnya di kota Nakhon Ratchasima.

 

Tentara Tembak Tentara di Fasilitas Militer Thailand, 2 Orang Tewas

Polisi dan personel tentara berpatroli di dalam gerbang setelah insiden penembakan di Army Training Command (Komando Pelatihan Angkatan Darat) di Bangkok pada 14 September 2022. (Foto: AFP/Lillian Suwanrumpha)
Polisi dan personel tentara berpatroli di dalam gerbang setelah insiden penembakan di Army Training Command (Komando Pelatihan Angkatan Darat) di Bangkok pada 14 September 2022. (Foto: AFP/Lillian Suwanrumpha)

Sebelumnya, penembakan melanda sebuah fasilitas militer di Thailand. Sejumlah orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut

"Tentara Thailand menewaskan dua orang dan melukai satu lainnya dalam penembakan di fasilitas militer di Bangkok pada Rabu (14 September 2022)," kata pejabat polisi dan tentara seperti dikutip dari AFP.

Sersan Mayor Yongyuth Mungkornkim, seorang pegawai di Royal Thai Army War College, menembak tiga tentara lainnya sekitar pukul 08.45 waktu setempat, kata pihak militer dalam sebuah pernyataan.

Pria berusia 59 tahun itu mencoba melarikan diri dari tempat kejadian tetapi menyerahkan diri sekitar pukul 10.00 pagi, kata wakil juru bicara kepolisian nasional Kissana Phathanacharoen kepada wartawan.

"Angkatan darat ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga prajurit yang meninggal dan yang terluka. Insiden ini merupakan kerugian bagi keluarga dan organisasi. Ini adalah sesuatu yang tidak diharapkan terjadi," wakil juru bicara militer Kolonel Senior Sirichan Nga-thong mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Penyebab dan motivasi insiden itu sedang diselidiki."

Setelah penembakan tentara itu, polisi dan tentara menjaga gerbang fasilitas, bagian dari kompleks besar bangunan militer di utara ibu kota.

Militer dalam pernyataannya mengidentifikasi para korban sebagai Sersan Mayor Nopparat Inthasunthorn dan Sersan Mayor Prakarn Sinsong.

Prajurit ketiga yang terluka, Sersan Mayor Yongyuth Panyanuwat, dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, kata pernyataan itu.

Ditangani Pengadilan Militer

Penjabat Perdana Menteri Prawit Wongsuwan mengatakan kepada wartawan bahwa polisi sedang menyelidiki peristiwa tersebut. Sejauh ini masih terlalu dini untuk memastikan motif penembak. 

Perwira senior militer lainnya, Mayor Jenderal Burin Thongprapai, mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka diduga menderita masalah kesehatan mental setelah operasi otak akibat kecelakaan sepeda motor.

Juru bicara polisi Kissana mengatakan bahwa karena tersangka adalah seorang tentara yang bertugas, kasus ini akan ditangani oleh pengadilan militer.

 

Penembakan Massal Mematikan Sebelumnya

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Meskipun Thailand memiliki tingkat kepemilikan senjata yang tinggi, penembakan massal sangat jarang terjadi.

Namun dalam satu tahun terakhir, setidaknya ada dua kasus penembakan berakibat pembunuhan oleh tentara aktif, menurut Bangkok Post.

Dan pada tahun 2020, dalam salah satu insiden paling mematikan di kerajaan itu dalam beberapa tahun terakhir, seorang tentara menembak mati 29 orang dalam amukan selama 17 jam dan melukai lebih banyak lagi sebelum dia ditembak mati oleh pasukan komando.

Penembakan massal itu, yang mengejutkan Thailand, terkait dengan sengketa utang antara pria bersenjata Sersan-Mayor Jakrapanth Thomma dan seorang perwira senior, dan petinggi militer bersusah payah menggambarkan si pembunuh sebagai tentara nakal.

Militer memiliki pengaruh kuat dalam banyak aspek kehidupan di Thailand mulai dari politik hingga bisnis, dan telah melakukan intervensi untuk merebut kekuasaan berkali-kali selama beberapa dekade, terakhir pada tahun 2014.

Penikaman di Tempat Penitipan Anak Brasil, 5 Orang Tewas

Ilustrasi pisau penusukan
Ilustrasi (iStock)

Insiden penikaman di tempat penikaman anak juga pernah melanda Brasil.

Lima orang tewas setelah seorang pria remaja (18) melakukan serangan penikaman di sebuah tempat penitipan anak di Brasil selatan.

Dilansir BBC, Rabu (5/5/2021) para korban tewas termasuk tiga anak-anak yang semuanya dilaporkan berusia di bawah dua tahun, dan dua staf.

Sementara itu, satu orang anak lainnya mengalami luka ringan.

Keterangan dari polisi setempat mengatakan bahwa pelaku, setelah melakukan tindakannya, menusuk dirinya sendiri dan kini berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Tidak diketahui secara jelas motif di balik penikaman di kota kecil Saudades, di negara bagian Santa Catarina, Brasil itu.

Otoritas setempat juga menerangkan, bahwa beberapa puluh anak sedang berada di dalam gedung pada saat kejadian, dan staf berusaha melindungi mereka.

Polisi militer mengatakan bahwa mereka menerima beberapa panggilan telepon pada pukul 10:35 waktu setempat dari tetangga yang melaporkan bahwa seorang pria membawa golok,  memasuki tempat penitipan anak dan menyerang staf dan anak-anak.

Polisi mengatakan pria - yang belum disebutkan namanya - pertama kali menyerang seorang guru yang berada di pintu masuk tempat penitipan anak itu.

Pria itu dilaporkan mengikuti guru tersebut ke salah satu ruangan, dan kemudian juga menyerang anak-anak.Saksikan Video

 

Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya