Presiden AS Joe Biden Diselidiki Terkait Temuan Dokumen Rahasia di Bekas Kantornya

Sejumlah dokumen rahasia yang ditemukan di bekas kantor Joe Biden, Penn Biden Center, dikabarkan memuat pengarahan tentang politik luar negeri Amerika Serikat.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 11 Jan 2023, 14:41 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 14:41 WIB
Biden Gelar Rapat Darurat di Sela-Sela G20
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang situasi Polandia setelah pertemuan dengan para pemimpin G7 dan Eropa di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). (Photo by SAUL LOEB / AFP)

Liputan6.com, Washington - Sebuah komite di Kongres Amerika Serikat mengatakan akan menyelidiki mengapa dokumen yang dilabeli "rahasia" ditemukan di bekas kantor pribadi Presiden Joe Biden, tepatnya di Penn Biden Center di Washington.

Sejumlah dokumen rahasia yang ditemukan itu dikabarkan memuat pengarahan tentang politik luar negeri AS.

Sementara itu, politikus Republikan yang juga Ketua Komite Pengawasan dan Pertanggungjawaban Kongres James Comer telah meminta Gedung Putih untuk menyerahkan dokumen-dokumen tersebut dan komunikasi terkait, serta daftar orang-orang yang memiliki akses ke ruang kantor tempat sejumlah file rahasia itu ditemukan. Ia memberi tenggat, paling lambat 24 Januari. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (11/1/2023).

CNN melaporkan bahwa 10 file rahasia yang ditemukan termasuk di antaranya memo intelijen dan materi pengarahan yang mencakup isu Ukraina, Iran, dan Inggris.

Sejumlah dokumen tersebut ditemukan di sebuah lemari terkunci pada 2 November tahun lalu, beberapa hari sebelum pemilu sela berlangsung. Demikian menurut penasihat khusus Joe Biden, Richard Sauber.

Pengacara Biden menyebutkan bahwa waktu yang tertera pada file-file rahasia itu merujuk saat Biden menjabat sebagai wakil presiden pada 2009-2017. Penyelidikan lanjutan tengah dilakukan untuk mengetahui apakah ada file rahasia di lokasi lain.

Biden Siap Bekerja Sama

Konferensi pers Joe Biden usai rapat darurat dengan pemimpin G7 dan NATO. (AP/Screenshot)
Konferensi pers Joe Biden usai rapat darurat dengan pemimpin G7 dan NATO. (AP/Screenshot)

Biden yang tengah berada di Mexico City mengaku terkejut dengan penemuan sejumlah file rahasia tersebut.

"Saya diberi pengarahan tentang penemuan ini dan terkejut mengetahui bahwa ada dokumen pemerintah yang dibawa ke sana," ungkap Biden.

Namun, Biden menegaskan, "Kami sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan tersebut, yang saya harapkan segera selesai."

Jaksa agung dilaporkan telah menunjuk John Lausch untuk mengawasi penyelidikan bersama FBI.

Pendahulu Biden, Donald Trump, juga tengah menghadapi penyelidikan karena membawa sejumlah materi sensitif ke kediamannya di Florida, Mar-a-Lago.

Namun, kasus Biden disebut berbeda bila dibandingkan dengan Trump. Biden tidak menyimpan materi rahasia dalam jumlah besar untuk mendukung kesimpulan pelanggaran atau menolak mengembalikannya ke pemerintah.

Biden Dicap Munafik

Imigran Melonjak, Joe Biden Kunjungi Perbatasan AS - Meksiko
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjalan dengan agen Patroli Perbatasan AS di sepanjang perbatasan AS-Meksiko di El Paso Texas, AS, 8 Januari 2023. Kunjungan ini untuk melihat langsung keamanan perbatasan dengan perlintasan imigran yang terus meningkat. (AP Photo/Andrew Harnik)

Partai Republik, yang baru-baru ini mengambil alih Kongres AS dan telah berjanji menyelidiki pemerintahan Biden, menuduh sang presiden munafik.

Pada September lalu, Presiden Biden yang muncul di CBS dan ditanya soal dokumen yang ditemukan di kediaman Trump mengatakan, "sama sekali tidak bertanggung jawab".

Sudah Dikembalikan

Imigran Melonjak, Joe Biden Kunjungi Perbatasan AS - Meksiko
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyapa petugas Patroli Perbatasan AS saat mereka berjalan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko di El Paso Texas, AS, 8 Januari 2023. Biden akan bertemu dengan pejabat perbatasan untuk membahas imigrasi serta peningkatan perdagangan fentanyl dan opioid sintetik lainnya karena obat terlarang itu mendorong meroketnya jumlah overdosis di AS. (AP Photo/Andrew Harnik)

Gedung Putih mengatakan, sejumlah file rahasia yang ditemukan di Penn Biden Center sudah dikembalikan ke Arsip Nasional. Merespons peristiwa ini, Trump pun berkomentar.

"Mengapa Kementerian 'Kehakiman' tidak mengumumkan penemuan dokumen yang Sangat Rahasia di Kantor Biden sebelum Pemilihan?," ujarnya pada Selasa di akunnya di media sosial Truth Social.

"Seorang V.P. (wakil presiden) tidak dapat mendeklasifikasikan dokumen," tambahnya. "Seorang Presiden, saya, dapat mendeklasifikasikan."

Baik Penn Biden Center maupun Arsip Nasional belum berkomentar terkait isu ini.

 

Infografis Rusuh di Capitol Hill AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusuh di Capitol Hill AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya