Unit RSF Sudan Diduga Diserang Tentara, Suara Ledakan dan Tembakan Bikin Takut Warga

Suara tembakan dan ledakan terdengar di ibu kota Sudan, Khartoum, setelah berhari-hari ketegangan antara pasukan paramiliter terkenal dan tentara negara itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Apr 2023, 07:05 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2023, 16:02 WIB
Ledakan Meledak
Ilustrasi Foto Ledakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Khartoum - Suara tembakan dan ledakan terdengar di ibu kota Sudan, Khartoum, setelah berhari-hari terjadi ketegangan antara pasukan paramiliter terkenal dan tentara negara itu.

Sengketa berpusat di sekitar usulan transisi ke pemerintahan sipil. Reuters melaporkan bahwa suara tembakan terdengar di dekat markas tentara di pusat kota Sudan.

Mengutip laporan BBC, Rapid Support Forces/RSF (Pasukan Dukungan Cepat) paramiliter mengatakan salah satu kamp mereka telah diserang.

Laporan Al Jazeera menyebut sumber tembakan tidak segera diketahui. Penembakan terdengar di sekitar markas tentara Sudan dan kementerian pertahanan di Khartoum tengah.

Kolom asap keluar dari berbagai tempat di kota Khartoum dan tentara dikerahkan di jalanan.

Saksi melaporkan "konfrontasi" dan ledakan keras serta tembakan di dekat pangkalan yang dipegang oleh RSF paramiliter di Khartoum selatan.

"RSF dikejutkan hari Sabtu dengan kekuatan besar dari tentara memasuki kamp-kamp di Soba, Khartoum dan mengepung paramiliter di sana," kata RSF dalam sebuah pernyataan.

Pasukan tentara "melancarkan serangan besar-besaran dengan segala jenis senjata berat dan ringan", kata pihak RSF.

Hiba Morgan dari Al Jazeera, melaporkan dari Khartoum, mengatakan pertempuran sedang berlangsung.

"Kami mendengar suara tembakan di ibu kota dekat sekitar istana kepresidenan di bagian utara ibu kota, juga di Soba," kata Morgan. "Banyak orang kebingungan di sini, sehubungan dengan apa yang terjadi saat ini. Orang-orang ketakutan.”

Keretakan antara kedua pasukan muncul ke permukaan pada hari Kamis ketika tentara mengatakan gerakan baru-baru ini oleh RSF – kelompok paramiliter yang kuat – terjadi tanpa koordinasi dan ilegal.

Kepala tentara dan RSF mengatakan kepada mediator bahwa mereka siap mengambil langkah-langkah untuk meredakan situasi.

Konfrontasi di antara mereka bisa menimbulkan perselisihan berkepanjangan di seluruh negara besar yang sudah menghadapi kehancuran ekonomi dan gejolak kekerasan suku.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya