Jemaah Haji 2023 dari Seluruh Dunia Mulai Tiba di Madinah, Otoritas Arab Saudi Sambut dengan Bunga Mawar dan Kurma

Kerajaan Arab Saudi menyambut jemaah Haji 2023.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 06 Jun 2023, 18:35 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2023, 18:35 WIB
Jemaah haji Indonesia gelombang I mengambil miqat di Bir Ali sebelum ke Makkah untuk umrah. (Nafiysul Qodar/Liputan6.com)
Jemaah haji Indonesia gelombang I mengambil miqat di Bir Ali sebelum ke Makkah untuk umrah. (Nafiysul Qodar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Madinah - Para jemaah haji dilaporkan berbondong-bondong mulai tiba di Kerajaan Arab Saudi. Menurut laporan Saudi Gazette, Selasa (6/6/2023), jemaah dari berbagai penjuru dunia sudah mendarat di Bandara Internasional Mohammed bin Abdulaziz di Kota Madinah.

Banyak dari jemaah haji yang dilaporkan tertarik berkunjung ke Madinah untuk berkunjung ke Makam Nabi Muhammad SAW dan mengunjungi berbagi lokasi dan masjid bersejarah yang berlokasi di Madinah.

Pihak berwenang di Arab Saudi menyambut para jemaah di bandara dengan mawar dan kurma. Prosedur masuk juga dilaporkan berjalan lancar.

Tim kesehatan seperti Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi (SRCA) di Madinah juga mulai menerapkan rencana operasional untuk Haji musim ini. Rencana itu akan dioperasikan hingga 15 Muharram tahun 1445 Hijriyah.

Dirjen SRCA di Madinah, Dr. Ahmad bin Ali Al-Zahrani berkata ada 45 pusat gawat darurat yang tersedia, termasuk 79 tim paramedis yang dilengkapi kendaraan terkini, dan 710 orang yang siap membawa ambulans udara.

Peserta haji 2023 bisa meminta pertolongan medis lewat menelepon 997 atau menggunakan aplikasi Asafny.

Di lain pihak, otoritas keamanan publik Arab Saudi turut memberi peringatan kepada warga dan ekspatriat agar tidak terjebak tawaran haji palsu, sebab cara pendaftaran yang resmi adalah situs Kementerian Haji dan Umrah atau aplikasi Nusk.

Iklan-iklan tawaran haji yang tidak resmi itu ternyata tersebar di media sosial. Otoritas keamanan Saudi mengancam akan menghukum pihak-pihak tersebut.

15 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci, Terbanyak karena Penyakit Jantung

Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon
Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon

Sebelumnya dilaporkan, sebanyak 190 kloter dengan total 71.539 jemaah haji Indonesia telah tiba di Arab Saudi per 4 Juni 2023. Di sela menjalani rukun Islam yang kelima ini, total 15 jemaah haji wafat di tanah suci.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan bahwa mayoritas jemaah yang wafat adalah lansia yang berusia di atas 60 tahun.

“Usia jemaah wafat terbanyak adalah di atas 60 tahun ke atas, sebanyak 10 orang. Artinya, dua pertiga yang wafat adalah lansia,” lanjutnya.

Menurut Liliek, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di tanah suci terbanyak berasal dari Surabaya.

“Untuk jemaah wafat sampai dengan 4 Juni jam 16.00 sore, ada 15 jemaah yang wafat. Yang terbanyak berasal dari Surabaya sebanyak 6 orang, kemudian Jakarta-Bekasi sebanyak 4 orang, dari Solo sebanyak 3 orang, dan Jakarta Pondok Gede 1 orang,” jelas Liliek pada Press Conference Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Tahun 2023, pada Senin (5/6/2023).

Liliek mengungkap bahwa penyakit terbanyak yang jadi penyebab wafatnya jemaah yaitu penyakit jantung iskemik dan infark miokard akut.

“Penyakit yang terbanyak jadi penyebab wafatnya jemaah adalah penyakit jantung iskemik dialami 5 orang, infark miokard akut ada 3 orang,” jelas Liliek.

Infark miokard akut merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner.

Sumbatan akut terjadi karena adanya aterosklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot.

Jenis penyakit lain yang menyebabkan wafatnya jemaah haji yaitu syok septik, aritmia jantung, pneumonia, syok kardiogenik, mitral valve disease, venous embolism dan thrombosis, serta melena masing-masing 1 orang.

Sebanyak 75 Persen Jemaah Berangkat dengan Risiko Tinggi

[Fimela] Ilustrasi rumah sakit
ilustrasi rumah sakit | pexels.com/@pranidchakan-boonrom-101111

Menurut data dari Kementrian Kesehatan, sebanyak 75,37 persen jemaah haji Indonesia tahun ini memang berangkat dengan risiko tinggi (risti) kesehatan.

Pasien risti merupakan jemaah yang berusia 60 tahun ke atas, baik itu yang punya komorbid maupun tidak, dan jemaah di bawah 60 tahun dengan komorbid.

Adapun jumlah jemaah yang masih dirawat inap hingga saat ini yaitu 94 orang, dengan pembagian 51 orang di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 43 orang di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

Liliek memaparkan bahwa 5 penyakit yang paling banyak dialami pada pasien rawat inap adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), gagal jantung, demensia, diabetes mellitus, dan penyakit jantung iskemik. 

Infografis Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Khusus Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Khusus Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya