Liputan6.com, Beijing - Saat suhu panas di China melonjak, pemilik hewan peliharaan mencari cara baru untuk melindungi "anak bulu" (anabul) mereka. Mulai dari membeli tikar pendingin, pakaian, hingga topi.
Mi Jiayi, seorang public relation di Shanghai, menghabiskan lebih dari 500 yuan atau sekitar lebih dari Rp1 juta untuk membeli rompi pendingin untuk anabul bernama Mary, seekor anjing ras campuran yang diadopsinya. Untuk menggunakannya, dia terlebih dahulu mencelupkannya ke dalam air sebelum memerasnya.
Baca Juga
"Saat kita keluar, jika suhunya lebih dari 30 derajat Celcius, saya akan mengenakan pakaian dingin seperti itu pada anjing saya," kata wanita berusia 31 tahun itu seperti dilansir CNA, Sabtu (5/8/2023). "Air akan menguap dan menghilangkan panasnya maka anjing saya tidak akan merasa terlalu panas."
Advertisement
"Ada pilihan yang lebih murah tapi ... saya ingin memberinya produk terbaik yang saya mampu."
Pencarian di e-commerce JD.com dan Taobao Alibaba menunjukkan ratusan produk perlindungan matahari dan panas serupa untuk anjing dan kucing seharga USD 100 atau lebih dari Rp1,5 juta.
Menurut data dari Euromonitor International, pasar produk hewan peliharaan di China - mulai dari perawatan kesehatan dan mainan hingga sampah dan pakaian - bernilai USD 5,16 miliar pada tahun 2022.
Penyedia riset pasar memproyeksikan, itu akan tumbuh hingga hampir USD 6 miliar tahun ini.
Jacqueline Cha, penduduk Shanghai lainnya yang memiliki tiga anjing kecil dan memiliki bisnis perawatan hewan peliharaan, mengatakan ini adalah Musim Panas pertama dia merasa perlu menggunakan baju pelindung matahari pada anjingnya. Dia juga harus menyesuaikan jadwal jalan kaki harian mereka untuk menghindari suhu puncak harian.
Rekor Suhu Panas di China
China telah mencatat hari-hari panas yang memecahkan rekor pada Juni dan Juli, dengan suhu di Shanghai mencapai 37 derajat Celcius dan ibu kota Beijing mencapai lebih dari 41 derajat Celcius.
"Musim Panas ini sangat panas dan saya telah mengganti baju pelindung matahari anjing saya setiap dua hingga tiga hari," kata Cha.
Grace Lin, pendiri dan direktur dokter hewan di rumah sakit hewan Advanced Vet Care di Shanghai, mengatakan kekhawatiran itu beralasan mengingat tingkat kematian anjing yang didiagnosis dengan sengatan panas yang parah mencapai 50 persen hingga 56 persen.
Dia menambahkan bahwa perawatan terbaik bukanlah produk apapun, melainkan pencegahan sederhana, yaitu menjaga hewan peliharaan di dalam ruangan pada hari yang sangat panas.
Kepedulian terhadap kesejahteraan hewan peliharaan telah menjadi hal biasa di China, di mana banyak orang memilih mengadopsi hewan peliharaan daripada memiliki anak dan menganggap anabul mereka sebagai anggota keluarga.
Tahun lalu, laporan oleh Euromonitor dan Asia Pet Alliance Institute memperkirakan populasi anjing dan kucing China akan mencapai 190 juta pada tahun 2023, naik dari sekitar 170 juta pada tahun 2018.
Advertisement