Survei: Jumlah Orang Kaya di Dunia Capai Rekor Tertinggi

Laporan World Wealth Report menyebut, ada banyak jumlah individu masuk ke dalam kelompok eksklusif jutawan.

diperbarui 07 Jun 2024, 14:05 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 14:05 WIB
Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

, Berlin - Lonjakan investasi di pasar saham telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kekayaan orang-orang terkaya di dunia.

Ini dikenal dengan istilah Bullish Market. Pada tahun lalu, ada tambahan lebih banyak jumlah individu masuk ke dalam kelompok eksklusif jutawan dolar, sebagaimana disoroti oleh World Wealth Report.

Bullish Market merujuk pada kondisi pasar keuangan, di mana harga aset seperti saham, komoditas atau mata uang cenderung meningkat atau mengalami tren naik secara signifikan dalam periode tertentu.

Studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Capgemini mengungkapkan, jumlah orang dengan aset yang dapat diinvestasikan setidaknya satu juta dolar AS meningkat sebesar 5,1% tahun lalu, dan diperkirakan mencapai 22,8 juta orang.

Hal ini menandai tingkat tertinggi sejak studi perdana lembaga ini pada tahun 1997. Total kekayaan orang-orang ini juga meningkat sebesar 4,7%, mencapai rekor 86,8 triliun dollar AS, dikutip dari DW Indonesia, Jumat (7/6/2024).

Lonjakan Harga Saham sangat Memengaruhi

Peningkatan kekayaan terkait erat dengan melonjaknya pasar saham. Misalnya, Nasdaq yang titik berat sahamnya pada perusahaan teknologi, di bursa New York mengalami kenaikan sebesar 43% pada tahun 2023, sedangkan S&P 500 yang berbasis luas memperoleh kenaikan sebesar 24%. Selain itu, Paris CAC 40 naik sebesar 16%, dan Frankfurt DAX sebesar 20%.

Meski pertumbuhan ekonominya di bawah rata-rata, Jerman juga mencatatkan rekor. Kekayaan orang terkaya di Jerman meningkat 2,2% menjadi $6,28 triliun. Jumlah jutawan dolar di Jerman tumbuh sebesar 34.000 (2,1%) menjadi 1,65 juta orang.

Kekayaan dan jumlah jutawan global menurun pada tahun 2022 karena ketidakpastian ekonomi dan politik. Namun, tahun 2023 membawa pertumbuhan ekonomi dan perkembangan positif di sektor-sektor investasi utama, membalikkan laju penurunan sebelumnya.

Laporan tersebut juga mencatat, meskipun ketidakpastian suku bunga dan imbal hasil obligasi terus meningkat, ekuitas melonjak seiring dengan pasar teknologi, didorong oleh antusiasme terhadap kecerdasan buatan (AI) generatif dan potensi dampak ekonominya.

 

Jerman Duduki Peringkat Ketiga

Ilustrasi Miliarder Dunia. Unsplash/Hunter Race
Ilustrasi Miliarder Dunia. Unsplash/Hunter Race

Menurut studi tersebut, Jerman menempati posisi ketiga, dengan Amerika Serikat memimpin dengan 7,431 juta jutawan, diikuti oleh Jepang dengan 3,777 juta jutawan. Cina berada di urutan keempat, dengan lebih dari 1,5 juta HNWI.

Amerika Utara mencatat pertumbuhan terkuat, dengan kekayaan orang terkaya meningkat sebesar 7,2% menjadi $26,1 triliun, dan jumlah jutawan meningkat sebesar 7,1% menjadi 7,431 juta, hal ini disebabkan oleh perekonomian yang kuat, menurunnya inflasi, dan booming-nya pasar saham.

Tren peningkatan kekayaan serupa terjadi di sebagian besar wilayah, meskipun pada tingkat yang lebih rendah, demikian menurut penelitian ini.

Sementara itu, meningkatnya kesenjangan masih menjadi penyebab utama keresahan sosial, dan hal ini menunjukkan semakin besarnya kesenjangan antara kelompok kaya dan kelompok masyarakat lainnya.

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya