, Paris - Distrik Marais yang bersejarah di Kota Paris, biasanya menjadi magnet bagi wisatawan selama liburan musim panas, kini tampak sepi. Butik, museum, dan restoran di kawasan ini tidak seramai biasanya.
Wisatawan menghindari Paris, salah satu kota tujuan wisata utama dunia, selama penyelenggaraan Olimpiade.
Baca Juga
"Paruh kedua bulan Juli benar-benar bencana besar bagi kafe dan bar di Paris,” kata Remi Calmon, direktur SNEG and Co, serikat pekerja yang mewakili bisnis makanan dan minuman di Paris kepada DW yang dikutip dari DW Indonesia, Minggu (4/8/2024).
Advertisement
"Jalanan sepi, penduduk Paris malah melarikan diri. Beberapa ruas jalan dan stasiun metro ditutup dengan alasan keamanan, sehingga hanya sedikit atau bahkan tidak ada tamu sama sekali,” tambah Calmon.
Pemerintah Prancis telah berjanji untuk mengatasi kemungkinan kompensasi bagi para pelaku bisnis, namun pertanyaan besarnya adalah, apakah wisatawan akan berbondong-bondong kembali ketika pembatasan keamanan di sekitar upacara pembukaan olimpiade 2024 Paris dilonggarkan?
Data statistik sejauh ini tidak menggembirakan. Maskapai-maskapai penerbangan besar melaporkan bahwa Olimpiade Paris 2024 telah mengurangi angka perjalanan liburan ke ibu kota Prancis, menyebabkan lesunya pemesanan dan kosongnya kursi penerbangan.
Banyak orang menghindari Paris, karena mereka tidak ingin menghadapi desak-desakan yang mungkin terjadi di metro yang penuh sesak selama Olimpiade, kemacetan lalu lintas, kemungkinan mogok kerja, dan kemungkinan serangan teroris," kata Gail Boisclair, yang mengelola PerfectlyParis, agen persewaan apartemen, kepada DW.
Tingginya Harga Segala Sesuatu
Bahkan usaha pariwisata yang lebih kecil pun merasakan kesulitan. Misalnya saja Photo Perfect Paris, sebuah perusahaan yang menawarkan pemotretan kepada wisatawan. Pemilik bisnis dan fotografer, Sophia Pagan, mengatakan kepada DW bahwa penjualannya turun dari rata-rata 20 klien sebulan menjadi hanya tiga klien selama periode Olimpiade.
"Semua orang yang saya ajak bicara di bidang pariwisata, semuanya awalnya sepakat bahwa akan terjadi demam emas selama Olimpiade, tahun yang sangat menakjubkan. Tapi kenyataaannya sama sekali tidak seperti itu,” kata Sophia Pagan.
Salah satu alasan utama kemerosotan angka wisatawan adalah tingginya harga segala sesuatu, mulai dari akomodasi dan hotel hingga harga tiket transportasi. Banyak hotel menaikkan tarif untuk mengambil keuntungan dari lonjakan pengunjung. Banyak warga Paris juga berencana menyewakan rumah mereka dengan harga tinggi, untuk mengeruk keuntungan dari lonjakan wisatawan. Tapi belum banyak yang beruntung.
Proyeksi jumlah wisatawan telah turun dari 15 juta wisatawan menjadi 11 juta pengunjung. Kantor pariwisata Paris mengatakan, sekitar 1,5 juta pengunjung diperkirakan datang dari luar negeri untuk menghadiri Olimpiade, sementara sebagian besar pemegang tiket Olimpiade adalah warga negara Prancis.
"Kebanyakan dari mereka hanya akan datang ke Paris untuk satu atau dua malam atau maksimal empat hingga lima malam. Mereka juga mungkin punya teman, keluarga, atau teman dari teman di Paris,” kata Gail Boisclair. "Akibatnya, tidak banyak dari mereka yang menyewa apartemen atau menginap di hotel.”
Advertisement
Ribuan Apartemen Sewaan Pun Masih Kosong
Melihat beberapa situs pemesanan populer menunjukkan ribuan apartemen sewaan masih kosong, karena harga anjlok dan penawaran masih jauh melebihi permintaan.
Beberapa pihak berharap keadaan akan kembali normal setelah acara pembukaan Olimpiade dan para fans olahraga serta pemegang tiket Olimpiade dapat menutupi kekurangan wisatawan.
"Kami optimistis bar dan restoran masih dapat memulihkan kerugiannya jika jumlah pengunjung meningkat di bulan Agustus,” kata Remi Calmon. "Olimpiade sangat bagus untuk reputasi Prancis dan merupakan acara yang meriah. Namun sejauh ini, belum ada yang meriah bagi kami (pengusaha). Banyak hal bergantung pada langkah-langkah keamanan yang akan diterapkan dalam beberapa minggu mendatang.”
Bagi fotografer Sophia Pagan, tantangan terbesarnya adalah menentukan lokasi foto untuk ketiga kliennya di bulan Agustus. Dia mengatakan, sebagian besar monumen ikonik yang banyak diminati, seperti Menara Eiffel atau Katedral Notre Dame, setidaknya sebagian ditutupi dengan instalasi olimpiade, logo, dan penghalang keamanan sehingga sulit untuk diakses.
Saya bahkan tidak yakin, di mana harus memotret klien saya yang datang untuk melihat pemandangan Paris yang indah ini. Saya rasa saya mungkin harus mencari lokasi yang benar-benar baru,” kata Pagan.