Liputan6.com, Tel Aviv - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dalam pidatonya pada hari Senin (5/8/2024) di Kota Yad Binyamin mengatakan, Israel harus mengambil alih kendali penyaluran bantuan di dalam Jalur Gaza.
"Tidak mungkin dalam realitas global saat ini untuk berperang - tidak ada seorang pun di dunia yang akan membiarkan kami membuat dua juta warga kelaparan dan kehausan, meskipun mungkin adil dan bermoral hingga mereka mengembalikan sandera kami," ujar Smotrich seperti dilansir CNN, Kamis (8/8), seraya menambahkan bahwa jika Israel mengendalikan penyaluran bantuan di Jalur Gaza maka perang akan berakhir sekarang dan para sandera akan kembali.
Baca Juga
"Anda tidak dapat melawan Hamas dengan satu tangan dan memberi mereka bantuan dengan tangan lainnya ... Itu tidak akan berhasil."
Advertisement
Israel memiliki kendali atas bantuan-bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza, di mana kelompok-kelompok bantuan bertugas mendistribusikannya.
Sementara itu, Israel menghadapi kritik yang meningkat dari kelompok-kelompok bantuan dan organisasi internasional karena membatasi bantuan pangan ke Jalur Gaza yang terkepung. Sebuah pernyataan PBB, yang mengutip para ahli independen, mengindikasikan bulan lalu bahwa kelaparan telah menyebar ke seluruh wilayah kantong itu.
Para ahli menuduh Israel melakukan "kampanye kelaparan yang disengaja dan terarah," yang mereka sebut sebagai "bentuk kekerasan genosida".
Jaksa Mahkamah Pidana Internasional sedang mengajukan surat perintah penangkapan atas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan menjadikan kelaparan sebagai senjata perang, di antara tuduhan lainnya.
Netanyahu membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa tuduhan itu didasarkan pada "sekelompok kebohongan." Dia menyatakan jika warga Palestina di Jalur Gaza tidak mendapatkan cukup makanan, "Itu bukan karena Israel menghalanginya, namun karena Hamas mencurinya."
Smotrich: Gaza Hanya Butuh Bantuan Dasar
Israel telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakhiri perang di Jalur Gaza sampai semua sandera dibebaskan dan Hamas dimusnahkan. Perang dimulai setelah Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, yang diklaim Israel menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.
Perang di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian lebih dari 39.000 warga Palestina.
Smotrich pada hari Senin menganjurkan kontrol Israel atas upaya bantuan sebagai sarana penting untuk mewujudkan tujuan perang yang telah ditetapkan.
"Tidak perlu membersihkan saluran pembuangan, tidak perlu pendidikan, tidak perlu kesejahteraan. Jalur Gaza dalam dua tahun ke depan (akan menjadi) zona perang. Yang dibutuhkan hanya makanan, obat-obatan, dan sanitasi minimal - air, pembuangan limbah. Itu saja," imbuhnya.
Advertisement