KBRI Bangkok Imbau WNI Jauhi Lokasi Demo

Para demonstran memblokir sejumlah ruas jalan, terutama persimpangan strategis yang menjadi pusat mobilitas warga.

oleh Riz diperbarui 17 Jan 2014, 15:21 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2014, 15:21 WIB
demo-thailand-140117b.jpg

Kedutaan Besar Repubulik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang ada di negara itu untuk menjauhi tempat-tempat demonstrasi pihak oposisi pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand Lutfi Rauf menyatakan, memasuki hari ke-4 setelah gerakan melumpuhkan Kota Bangkok (Shutdown Bangkok) yang dimotori gerakan oposisi pemerintah Peopless Democratic Reform Committee (PDRC) sejak 13 Januari lalu, sejumlah titik strategis di pusat kota Bangkok masih dikuasai para demonstran.

Dijelaskan dia, para demonstran memblokir sejumlah ruas jalan, terutama persimpangan strategis yang menjadi pusat mobilitas warga, jalan-jalan di pusat bisnis, dan di lokasi sekitar kantor-kantor pemerintah seperti di Pathumwan Intersection, Victory Monument, di depan Markas Besar Kepolisian Thailand di Ratchaprasong, dan lokasi-lokasi strategis lain.

Di lokasi-lokasi tersebut, mereka mendirikan tenda-tenda raksasa untuk menampung para pemrotes. Selain menjadi pusat kegiatan demonstrasi, tenda-tenda itu berfungsi pula sebagai tempat istirahat.

Para demonstran juga mendirikan tenda-tenda kecil di jalan-jalan, trotoar, dan di areal parkir. Di sejumlah lokasi dibangun panggung hiburan untuk menghibur dan menjaga motivasi para pemrotes.

Di sisi panggung, terdapat layar raksasa yang terus menerus menampilkan suasana demonstrasi dari berbagai lokasi. Secara sporadis para demonstran juga melakukan long march di sejumlah ruas jalan utama.

Meski demikian, pada hari keempat gerakan ini, suasana Kota Bangkok mulai beranjak normal. Pusat perbelanjaan dan perkantoran beraktivitas seperti biasa meskipun waktu operasinya berkurang hanya sampai pukul 18.00.

Pemerintah Thailand mengklaim jumlah pemrotes sudah turun drastis dari sekitar 30 ribu pada Senin menjadi belasan ribu pada Kamis 16 Januari. Meski demikian, sejumlah perguruan tinggi terkemuka seperti Chulalangkorn University masih meliburkan mahasiswa.

Semula aktivitas perkuliahan dihentikan sejak Senin-Rabu kemarin. Namun pimpinan universitas memperpanjangnya hingga Jumat ini dengan alasan adanya krisis politik, disertai seruan agar warga kampus menjauhi pusat-pusat aksi massa.

"Seruan untuk menjauhi pusat-pusat aksi massa juga telah dikeluarkan secara resmi oleh KBRI di Bangkok," kata Dubes melalui surat elektronik yang diterima di Jakarta, Jumat, (17/1/2014).

KBRI Bangkok telah membentuk tim bekerja sama dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia untuk memberikan informasi dan bantuan yang diperlukan bagi WNI terkait demonstrasi itu. (Ant/Riz/Yus)

Baca juga:

Bom Meledak di Rumah Eks PM Thailand, Demonstran Ditembaki
Bangkok Shutdown, Pemimpin Oposisi Tolak Kompromi
Bangkok Terus Dibikin Lumpuh Sampai PM Cantik Bersedia Mundur

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya