Liputan6.com, Jakarta Sejumlah orangtua menerapkan pengasuhan memberikan makanan ke anak sebagai hadiah atau untuk menghibur anak (emotional feeding). Namun ternyata, praktik tersebut berpengaruh ke kebiasaan makan anak (emotional eating) saat dewasa.
Tim peneliti di Norwegia memeriksa kebiasaan makan sekelompok anak berumur empat tahun di Norwegia. Setiap dua tahun, hingga anak berumur 10 tahun, dilakukan pengecekan.
Baca Juga
Hasilnya, peneliti menemukan di antara 801 anak yang ikut penelitian, ada hubungan timbal balik antara emotional feeding dan emotional eating.
Advertisement
"Ada beberapa kebiasaan baik yang bisa kita bangun di masa kanak-kanak, seperti apakah kamu makan bersama keluarga," kata Dr Jennifer Ashton, koresponden kesehatan wanita ABC News.
Menurutnya, kebiasaan baik dalam pengasuhan memberi makan terbukti mengurangi risiko obesitas. Ashton juga merekomendasikan agar orangtua menghindari menggunakan makanan sebagai hukuman atau hadiah.
Namun, emotional feeding dan emotional eating tak selalu berhubungan dengan makan saat seseorang lapar. Studi tersebut menemukan asosiasi yang mungkin memiliki implikasi penting. Analisis juga mengungkapkan hubungan antara emotional eating dan indeks massa tubuh anak-anak, kelebihan berat badan, dan obesitas.