Jangan Biasakan Beri Anak Hadiah Makanan

Jika sedari kecil anak diberi hadiah makanan untuk menghiburnya, hal ini bisa meningkatkan potensi obesitas saat dia dewasa.

oleh Melly Febrida diperbarui 27 Apr 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2017, 12:00 WIB
3 Langkah Mudah Melatih Anak Makan Sayuran
Jika sedari kecil anak diberi hadiah makanan untuk menghiburnya, hal ini bisa meningkatkan potensi obesitas saat dia dewasa.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah orangtua menerapkan pengasuhan memberikan makanan ke anak sebagai hadiah atau untuk menghibur anak (emotional feeding). Namun ternyata, praktik tersebut berpengaruh ke kebiasaan makan anak (emotional eating) saat dewasa.

Tim peneliti di Norwegia memeriksa kebiasaan makan sekelompok anak berumur empat tahun di Norwegia. Setiap dua tahun, hingga anak berumur 10 tahun, dilakukan pengecekan.

Hasilnya, peneliti menemukan di antara 801 anak yang ikut penelitian, ada hubungan timbal balik antara emotional feeding dan emotional eating.

"Ada beberapa kebiasaan baik yang bisa kita bangun di masa kanak-kanak, seperti apakah kamu makan bersama keluarga," kata Dr Jennifer Ashton, koresponden kesehatan wanita ABC News.

Menurutnya, kebiasaan baik dalam pengasuhan memberi makan terbukti mengurangi risiko obesitas. Ashton juga merekomendasikan agar orangtua menghindari menggunakan makanan sebagai hukuman atau hadiah.

Namun, emotional feeding dan emotional eating tak selalu berhubungan dengan makan saat seseorang lapar. Studi tersebut menemukan asosiasi yang mungkin memiliki implikasi penting. Analisis juga mengungkapkan hubungan antara emotional eating dan indeks massa tubuh anak-anak, kelebihan berat badan, dan obesitas.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya