Dokter: Idealnya Selesai Isolasi Pasien COVID-19 Lakukan Tes Darah dan Thoraks

Pemeriksaan ini berguna untuk bila ada gejala lain usai pasien COVID-19 menjalani isolasi selama 14 hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi Stop Covid-19 (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Stop Covid-19 (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Bagi pasien tanpa gejala maupun ringan usai selesai masa isolasi 14 hari dan hasil tes sudah negatif dari COVID-19 idealnya melakukan pemeriksaan darah dan thoraks.

"Sebenarnya kalau untuk idealnya, iya. Karena ada sebagian, pada orang yang tidak bergejala pun pasti ada bercak putih atau terjadi peradangan infeksi di paru padahal dia enggak bergejala," kata praktisi klinik dan relawan COVID-19 dr. Muhamad Fajri Adda'i.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada ini, mengatakan rontgen berguna untuk pemeriksaan lanjutan bila ada gejala lain usai pasien COVID-19 menjalani isolasi selama 14 hari.

Menurut Fajri, ahli medis baru bisa melakukan tata laksana pengobatan jika terdapat indikasi yang tidak seharusnya.

"Untuk membantu menegakkan diagnosis dokter melakukan pemeriksaan itu berdasarkan cerita dulu, terus pemeriksaan fisik, baru rontgen dan pemeriksaan penunjang, salah satunya swab," kata Fajri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Juga Video Berikut


Pemeriksaan Darah

Selain rontgen, pasien COVID-19 idealnya juga melakukan pemeriksaan darah, apalagi jika orang tersebut memiliki penyakit bawaan seperti jantung, pembekuan darah hingga gangguan ginjal.

Pemeriksaan darah juga berguna untuk membedakan apakah seseorang menderita COVID-19, DBD atau thypoid, sebab gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini sedikit mirip.

"Kalau orang punya komorbid, idealnya dicek di rumah sakit, trombositnya, karena ada yang mirip-mirip juga sama DBD, typhoid. Yang penting cek-cek pembekuan darah, lihat apakah ada pembekuan darah di pembuluh darahnya, itulah kenapa kalau bisa dicek," ujar Fajri mengutip Antara.

Fajri mengatakan 16 persen orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami pembekuan darah, terlebih yang memiliki komorbid. Pembekuan darah ini bisa dicegah dengan diberikan obat-obatan agar tidak semakin memburuk.

"Jadi, idealnya, semua pasien COVID-19 dirontgen, periksa darah juga iya," imbuhnya.

Akan tetapi, dengan situasi yang tidak memungkinkan seperti sekarang ini, hal tersebut sulit dilakukan apalagi dengan kendala akses kesehatan yang terbatas dan biaya yang tidak murah


Infografis

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya