Selama Pandemi COVID-19, Jumlah Pasien Gangguan Jiwa di Jabar Meningkat

Asal Pasien ODGJ ini dari beragam daerah khususnya kabupaten di Jawa Barat yang memiliki sentra industri besar.

oleh Arie Nugraha diperbarui 12 Okt 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi depresi, gangguan jiwa penyebab bunuh diri.
Ilustrasi gangguan jiwaFoto; Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Liputan6.com, Bandung - Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan sepanjang tahun 2020, terjadi peningkatan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) sebanyak 20 persen yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat saat berlangsungnya pandemi COVID-19.

Asal pasien ODGJ ini dari beragam daerah khususnya kabupaten di Jawa Barat yang memiliki sentra industri besar. Kesimpulan sementara penambahan pasien gangguan jiwa ini dipicu oleh kehilangan penghasilan dengan bertambahnya ODGJ.

"Kondisi pandemi COVID-19 berdampak pada tekanan psikologis yang berat di berbagai sektor. Banyak masyarakat yang cemas dan khawatir dengan kondisi pandemi COVID-19,“ ujar Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat Elly Marliyani ditulis Bandung, Selasa, 12 Oktober 2021.

Namun kata Elly, masalah itu terkendala dengan adanya stigma terhadap fasilitas kesehatan jiwa masih kerap ditemui.

Hal ini berdampak pada masyarakat yang kesulitan mengenali masalah kesehatan jiwanya

"Peningkatan kunjungan pasien cemas di RSJ Pemprov Jabar di Cisarua hingga Agustus 2021 sendiri meningkat 14 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Elly.

Elly menerangkan pandemi COVID-19 tak hanya membuat akses akan pelayanan kesehatan bagi sebagian orang menjadi terbatas.

Beragam ketidakpastian di tengah situasi pandemi membuat kasus orang dengan gangguan kesehatan mental terus meningkat di Jawa Barat.

“Terobosan untuk mengintegrasikan menu Konsultasi Jiwa Online (KJOL) RSJ Provinsi Jawa Barat dalam aplikasi Pikobar diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan konsultasi mengenai kesehatan jiwanya secara online, khususnya mereka yang sedang menjalani isoman,” ungkap Elly.

 

Konsultasi dengan Tim Psikolog

Elly menjelaskan melalui Pikobar KJOL, warga bisa langsung melakukan konsultasi dengan Tim Psikolog dan psikiater dari RSJ Cisarua Jawa Barat.

Tim ini yang akan membantu mengidentifikasi kepribadian dan gejala gangguan kesehatan jiwa yang dirasakan oleh warga selama isoman.

“KJOL bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan jiwa. Kami berharap masyarakat bisa lebih menyadari dan memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan jiwa lewat layanan ini,” sebut Elly.

Warga yang sedang menjalankan isoman dapat melakukan konsultasi kejiwaan dengan mengakses Pikobar Menu Hotline.

Langkah selanjutnya dapat memilih menu Informasi Layanan Isoman, lalu pilih Telekonsultasi Jiwa Online.

"Ragam layanan tes kesehatan jiwa berbasis online juga disediakan untuk mudahkan diagnosis dalam mengukur kesehatan jiwa pengguna Pikobar yang membutuhkan," ungkap Elly.

Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) kini terus dikembangkan oleh Jabar Digital Service untuk memfasilitasi ragam dampak pandemi di Jawa Barat.

Termasuk akses layanan kesehatan bagi warga yang menderita gangguan kesehatan mental selama isoman.

Bekerja sama dengan RSJ Provinsi Jawa Barat, fitur Konsultasi Jiwa Online (KJOL) yang diintegrasikan dengan Pikobar kini resmi dirilis Pemda Provinsi Jawa Barat.

Ini langkah menuju solusi dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan akses kesehatan jiwa secara daring dan gratis.

Dapat diakses pada jam kerja petugas medis berupaya memberikan layanan maksimal. (Arie Nugraha)

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya