Liputan6.com, Jakarta Jumlah tempat tidur perawatan di rumah sakit untuk menangani pasien COVID-19 terus menurun setiap tahun seperti disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.
"Kalau kami lihat, harus bisa dibandingkan antara di 2020 - 2021, kami bandingkan juga di tahun ini. Saat itu kasusnya memang tinggi, cakupan vaksinasi belum tinggi, sehingga kasusnya tinggi. Tapi jumlah tempat tidur yang disiapkan lebih banyak," katanya dalam Dialog FMB9 bertajuk "Kesiapan Natal dan Tahun Baru" pada Senin, 19 Desember 2022.
Baca Juga
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengalokasikan tempat tidur perawatan pasien 55.492 unit. Sementara itu, pada kenaikan kasus COVID-19 di 2021 disiapkan 72 ribu tempat tidur.
Advertisement
"Intinya jumlah tempat tidur perawatan pasien yang disiapkan makin lama makin turun, tapi jumlah pasien yang rawat di rumah sakit pada saat sekarang hanya 6,65 persen, artinya ruang ada yang cukup tinggi. Kalau diperlukan tempat tidur lebih banyak lagi seperti sebelumnya mudah mengonversi tempat tidurnya," kata Wiku mengutip Antara.
Jelang Nataru Kasus Rendah
Wiku juga menyorot mengenai jumlah kasus COVID-19 menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 relatif rendah berbeda dengan tahun lalu. Meski begitu, Wiku mengingatkan agar tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Harus jaga prokes dengan baik, jika selama Natal dan Tahun Baru disertai prokes, harusnya kasus tidak tinggi dan kesadaran masyarakat cukup tinggi. Kalau semua pihak saling mengingatkan, harusnya kita bisa lalui ini dengan baik," katanya.
Ia mengimbau masyarakat jangan terlalu khawatir dengan kondisi pandemi saat ini, selama dapat mengukur kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun komunitas.
Selain itu, masyarakat diimbau turut berkontribusi dengan baik dalam mengingatkan sesama pada pentingnya vaksinasi dan prokes.
Dalam kesempatan itu, Wiku mengajak masyarakat melakukan aktivitas Natal dan Tahun Baru dengan bertanggung jawab. Tentu saja agar kasus tidak naik drastis.
"Semua adalah kendali kita semua, masyarakat makin yakin terhadap kendali diri, kelompok, penyelenggara acara, polisi juga ingatkan, itulah namanya gotong royong," katanya.
Advertisement