Eropa Melunak Terkait Kebijakan Lockdown, Bagaimana Nasib Sektor Pariwisata?

Salah satu negara Uni Eropa, Jerman, sudah memperbolehkan beberapa toko buka minggu lalu, sementara Spanyol akan mulai membuka kembali hotel di bulan Mei.

oleh Asnida Riani diperbarui 30 Apr 2020, 18:04 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 18:04 WIB
FOTO: Kasus Corona COVID-19 Global Tembus 2 Juta Pasien
Pengendara sepeda melewati grafiti bertema virus corona COVID-19 yang bertuliskan ‘Happy Easter’ pada dinding di Hamm, Jerman, Senin (13/4/2020). Kasus COVID-19 tertinggi di dunia ditempati oleh Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, dan China. (AP Photo/Martin Meissner)

Liputan6.com, Jakarta - Jerman sudah menggagas beberapa langkah awal untuk mengangkat pemberlakukan lockdown akibat corona COVID-19 dengan membiarkan beberapa toko kecil kembali buka minggu lalu. Tapi, tidak pada kunjungan turis.

Melansir laman BBC, Kamis (30/4/2020), larangan kunjungan bagi pelancong telah diperpanjang hingga 14 Juni 2020.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, perjuangan melawan penyebaran virus corona baru bukanlah tahap di mana ia merekomendasikan perjalanan menyenangkan.

"Orang tak akan menghabiskan waktu liburan seperti sebelumnya dengan seharian berada di pantai atau gunung," katanya.

Seperti negara-negara lain di Eropa, Jerman menutup sejumlah perbatasan terhitung bulan lalu untuk menekan kurva penyebaran virus SARS-CoV-2 dan memulangkan 240 ribu turis Jerman dari luar negeri.

Asosiasi agen perjalanan di sana mengatakan bahwa mereka kehilangan pemasukan sebesar 4,8 miliar Euro atau setara Rp78,4 triliun, dan mengaku sektor pariwisata butuh pendampingan pemerintah.

Pariwisata tercatat berkontribusi terhadap 10 persen pemasukan negara-negara Uni Eropa, di mana ke-27-nya tengah menimbang bagaimana mengembalikan pergerakan publik, baik secara domestik maupun internasional.

Ada yang Sudah Kembali Buka

Jernihnya Kanal Venesia
Pandangan umum menunjukkan perairan yang lebih jernih Grand Canal di Jembatan Rialto di Venesia pada 18 Maret 2020. Sejak Italia memberlakukan lockdown akibat pandemi virus corona, air di Kanal Venesia yang biasanya keruh dan gelap berubah menjadi jernih. (ANDREA PATTARO / AFP)

Menteri Pariwisata Kroasia Gari Cappelli telah mengusulkan dibuatnya koridor turis antara negara Uni Eropa dengan melibatkan ahli epidemiologi dalam memutuskan pergerakan para pelancong.

Dilaporkan bahwa turis asal Republik Ceko sudah boleh masuk ke Kroasia pada Juli dan Agustus. Sedangkan, Austria yang baru saja mencabut aturan karantina ketat di tiga ski resor populer akan memulai pergerakan dengan mengizinkan kunjungan turis Jerman.

Di Spanyol, hotel-hotel sudah boleh kembali beroperasi terhitung 11 Mei dengan tetap menjalankan aturan social distancing. Keputusan ini sempat disoroti Asosiasi Bisnis Hotel di Madrid, lantaran dibuat dengan perbatasan yang masih tutup dan sedikitnya penerbangan.

Prancis dilaporkan akan mengakhiri peraturan lockdown di sekitar 11 Mei, tapi Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan, perjalanan tetap akan dibatasi. Perjalanan lebih dari 100 kilometer (km) hanya boleh dilakukan untuk mengunjungi keluarga maupun urusan pekerjaan.

Sebanyak 12 anggota Uni Eropa menyarankan maskapai mengganti penerbangan yang dibatalkan dengan kompensasi voucer, bukan uang tunai. Sementara, beberapa negara masih berjuang mengatur pekerja antar-perbatasan.

Jerman telah melonggarkan aturan karantina di salah satu kota berbatasan dengan Polandia, sedangkan sang negara tetangga tak berkeputusan demikian. Polandia memang akan kembali membuka hotel dan pusat perbelanjaan pada 4 Mei, namun tak ada indikasi serupa dengan perbatasan.

Bila ada pantai buka, sebagiannya hanya bisa diakses orang lokal. Di Belgia, wali kota dari sekian banyak wilayah di pesisir North Sea sepakat soal pembukaan pantai dengan berbagai aturan untuk menyelamatkan musim panas warga mereka.

Sedangkan, Prancis mengatakan, tak akan ada pantai yang buka sampai setidaknya bulan Juni, selaras dengan Spanyol yang menargetkan hingga akhir Juni. Perjalanan antar-wilayah di Spanyol juga masih dilarang sampai Juni.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya