Mengenal Jamu Pace yang Dibuat dari Fermentasi Buah Mengkudu

Berbagai tanaman tradisional menjadi bahan baku jamu, salah satunya buah mengkudu adalah salah satu bahan baku jamu pace.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 28 Jul 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi bermimpi, minum jamu
Ilustrasi bermimpi, minum jamu. (Photo by 五玄土 ORIENTO on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Jamu merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia yang dipraktikkan di berbagai tempat di Nusantara. Masing-masing jamu memiliki kekhasan lokal karena metode pembuatan, bahan yang digunakan, atau cara-cara pembuatan yang dikaitkan dengan tradisi setempat.

Mengutip buku Obat Tradisional Kekayaan Indonesia karangan Wasito, Kamis, 27 Juli 2023, di Indonesia terdapat beberapa jenis tanaman yang potensial untuk dikembangkan menjadi obat tradisional. Jenis tanaman tersebut di antaranya sambiloto, jambu biji, cabe jawa, temulawak, jahe merah, kunyit, mengkudu, dan salam.

Disebutkan bahwa tanaman ini merupakan tanaman obat utama yang sedang dikembangkan pemerintah melalui BPOM dan bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan klinisi. Tanaman tersebut terus dikembangkan agar obat trasional yang bermutu, berkhasiat, dan aman untuk digunakan serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk dikonsumsi masyarakat.

Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Malang, seorang mahasiswanya bernama Shoffie Bunga Navandia dari Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) mencetuskan ide brilian dengan memproduksi jamu tradisional yang berkhasiat membantu penyembuhan berbagai macam penyakit. Produk itu berupa Jamu Pace Super Noni Power yang dibuat dari fermentasi buah mengkudu.

Ia menjelaskan idenya untuk membuat jamu muncul sekitar delapan tahun lalu. Saat itu, ia harus menghadapi kenyataan bahwa ayahnya mengidap penyakit liver stadium C. "Saya bingung harus bagaimana. Biaya berobatnya mahal sekali," ujar Shoffie.

Ketika ia bingung dengan biaya pengobatan sang ayah, salah satu kawan ayahnya dari Korea Selatan datang menjenguk dan membawakan jamu tradisional untuk dikonsumsi setiap hari. Tak disangka, setelah meminum jamu tersebut, lambat laun, penyakit ayahnya membaik. 

Jamu Pace Super Noni Power

Jamu pace dibuat dari fermentasi buah mengkudu
Jamu pace dibuat dari fermentasi buah mengkudu. (dok: UMM)

Sayangnya, Soffie tak punya cukup uang untuk terus membeli jamu berbahan dasar mengkudu tersebut. Ia lalu berinisiatif untuk membuat sendiri jamu dengan bahan yang sama.

Mulanya, ia membuat untuk dikonsumsi ayahnya yang sedang sakit waktu itu, tidak ada niatan sama sekali untuk menjualnya ke masyarakat. Jamu yang dibuat Soffie adalah jamu tradisional yang terbuat dari 100 persen fermentasi buah mengkudu tanpa campuran apapun.

Buahnya dipilih melalui proses seleksi. "Harus benar-benar dipilih kualitas terbaik," sambung Soffie.

Setelah dibersihkan dengan baik, mengkudu kemudian diproses untuk diambil airnya. Sari buah mengkudu tersebut lalu difermentasi selama 6-12 bulan.

Usai masa fermentasi, jamu mengkudu kemudian akan dikemas dalam botol ukuran 500 ml. Per botol dihargai Rp65.000. Selain menjual eceran per botol, Soffiee juga menyediakan paket hemat yang berisi enam botol dengan setiap paketnya dibanderol dengan harga Rp350.000. Berkat berjualan jamu tersebut, ia meraih omset hingga Rp78 juta setiap periode pengemasan jamu pace Super Noni Power. 

Pasokan Mengkudu untuk Jamu

Ilustrasi buah mengkudu
Ilustrasi buah mengkudu. (Sumber: Pixabay)

Mencari pasokan mengkudu dengan jumlah yang banyak bukan hal yang mudah. Kalau awalnya hanya mencari dari satu daerah ke daerah yang lain, sekarang Soffie sudah memiliki lahan khusus untuk menanam mengkudu.

Ia bahkan bekerja sama dengan pemerintah desa dan kelurahan untuk ikut serta mengajak masyarakat menanam pekarangan rumah. "Lumayan bisa bantu para tetangga. Mereka saya kasih bibit, nanti kalau sudah panen saya beli Rp2.000 per kilogram," tambahnya lagi.

Produknya diketahui sudah mendapat izin dari Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Dia juga sudah mengantongi hasil uji laboratorium, namun saat itu, ada beberapa syarat yang perlu ditambahkan untuk mendapat izin BPOM, seperti masalah lahan produksi. 

Supaya dikenal lebih luas oleh masyarakat, Soffie memasarkan produknya melalui iklan komersial di stasiun TV lokal, brosur, serta pameran-pameran UMKM di daerahnya. Jamu pace ini juga sudah banyak dipesan konsumen dari berbagai daerah mulai Gresik, Jakarta, hingga Palembang.

Kandungan Buah Mengkudu

mengkudu
mengkudu (Sumber: Pixabay)

Mengutip dari laman Pengetahuan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Kamis, 27 Juli 2023, buah mengkudu mempunyai nama ilmiah Morinda citrifolia L. Bagian akar, batang, buah, dan daun dari tanaman yang juga dikenal dengan sebutan "Noni" ini secara tradisional sering dimanfaatkan untuk terapi terhadap artritis, sakit kepala, diabetes, hipertensi, dan beberapa penyakit infeksi.

Tanaman mengkudu tumbuh dengan baik di Indonesia yang beriklim tropis sehingga ketersediaan tanaman bukanlah masalah yang berarti. Senyawa kimia yang terkandung dalam suatu herbal akan menentukan efektivitas farmakologinya.

Senyawa biokimiawi dalam buah mengkudu, yakni asam organik, alkohol, fenolik, antrakuinon, karotenoid, triterpenoid, flavonoid, lakton, iridoid, lignan, sterol, dan nukleosida. Terdapat pula di dalam mengkudu senyawa organo sulfur, kumarin, alkaloid, asam lemak serta ester. 

Nama lain untuk mengkudu adalah noni (Hawaii), nono (Tahiti), nonu (Tonga), ungcoikan (Myanmar) dan ach (Hindi) (Wikipedia, 2016). Asal usul mengkudu tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polinesia yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik.

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya