Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon melihat banjir Jakarta karena tidak adanya daerah serapan air di wilayah tersebut. Peran Pemprov DKI Jakarta dinilainya harus lebih ditingkatkan kembali.
Dengan jumlah bangunan mal yang lebih dari 120 mal, lanjut Fadli, pasti penyerapan juga sangat kurang. Seharusnya ada 40 persen fasilitas umum (umum) dan fasilitas sosial (fasos). Tapi kedua fasilitas tersebut akhirnya saat ini dibangun bangunan juga.
"Hal tersebut saya kira yang harus diintrospeksi. Bahwa banjir itu bukan karena hanya kiriman dalam tanda kutip dari Bogor atau Tangerang, tapi di Jakartanya sendiri penyerapan airnya sangat kurang," tutur Fadli di Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/2/2015).
Dia menilai program giant sea wall atau tembok raksasa dapat menjadi solusi atasi banjir. Program tersebut masih dalam proses pembangunan.
"Tembok raksasa atau giant sea wall itu saya rasa bisa berhasil. Contohnya seperti Belanda di Amsterdam di mana kotanya itu kan di bawah permukaan laut, tapi tidak banjir," pungkas Fadli.
Baca Juga
Fadli menilai niat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam mengatasi banjir sudah sangat tinggi. Namun begitu, Ahok diminta untuk tidak menyederhanakan persoalan banjir tersebut.
"Seharusnya (Ahok) lebih bijak, jangan berpikir yang bisa menyelesaikan masalah banjir Jakarta itu adalah Bendungan Pluit. Kemudian Bendungannya mati listrik jadi banjir. Saya kira itu terlalu menyederhanakan persoalan," kata Fadli
"Jadi (Ahok) terlalu percaya diri bisa mengatasi banjir. Hal itu kan akhirnya jadi arogan, jadi sombong. Lebih bagus bisa mengajak unsur bersama-sama bukan mau menyelesaikan sendiri," imbuh Fadli.
Hujan yang mengguyur Jakarta pada Senin 10 Februari 2015 membuat jalan di depan Istana Merdeka tergenang air. Gubernur DKI Jakarta Ahok pun menuding ada sabotase dalam banjir tersebut.
Menurut Fadli, Ahok terlalu jauh untuk berpikiran seperti itu. "Jadi jangan menyalah-nyalahkan. Siapa yang mau sabotase coba? Ini karena memang curah hujan yang tinggi kemudian penyerapannya kurang," ucap Fadli. (Ali/Sss)
Advertisement