Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sudah menerima laporan dari sejumlah anggotanya yang akan maju sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2018 mendatang.
Namun, Tito belum merinci siapa saja anak buahnya yang sudah melapor untuk mengikuti ajang pilkada serentak tersebut.
Baca Juga
"Anggota Polri ikut pilkada ada yang sudah melapor kepada saya," kata Tito di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).
Advertisement
Mantan Kapolda Metro Jaya ini berharap, para anggotanya mematuhi aturan yang berlaku bagi anggota Polri yang akan maju sebagai kepala daerah. Aturan itu, kata Tito, yaitu mengundurkan diri bila sudah yakin dan didaftarkan secara resmi oleh partai politik pengusung.
"Namun saya berharap kepada teman-teman yang mendaftar sebaiknya kalau sudah firm mau mendaftar, secepat mungkin mengundurkan diri," ucap Tito.
Menurut Kapolri, langkah pengunduran diri ini perlu dilakukan agar menghindari konflik kepentingan dan penyalahgunaan kewenangan jabatan.
"Supaya tidak terjadi conflict of interest. Karena dia punya jabatan karena nanti dia dianggap pakai jabatan di polisinya dalam rangka memengaruhi publik," tandas Tito.
Â
Â
Jenderal Calon Kepala Daerah
Sebelumnya, sejumlah perwira tinggi Polri disebut-sebut akan banting stir ke dunia politik dengan maju sebagai calon kepala daerah pada 2018 mendatang.
Mereka di antaranya Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail, Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Anton Charliyan, Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpaw.
Murad Ismail telah resmi diusung Partai NasDem untuk Pilgub Provinsi Maluku. Sementara Anton Charliyan disebut-sebut akan diusung oleh PDI Perjuangan untuk Pilgub Jawa Barat. Untuk Paulus dan Safaruddin mereka rencananya akan maju pada Pilgub Papua dan Kalimantan Timur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement