Top 3 News: Cerita Dokter Penyintas Covid-19 Sempat Dikucilkan Tetangga

Wanita bernama dr Nurhidayati itu juga merupakan penyintas Corona Covid-19 yang dulunya sempat dikucilkan tetangga.

oleh Devira PrastiwiNafiysul QodarNila Chrisna Yulika diperbarui 29 Sep 2020, 07:24 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 07:24 WIB
Kesiapan RS Pertamina Jaya
Tim dokter menutup ruang ICU RS Pertamina Jaya, Jakarta, Senin (6/4/2020). Secara keseluruhan RSPJ memiliki kapasitas 160 tempat tidur dengan 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien yang positif Corona. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, sebanyak 10 orang tewas akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin dini hari, 28 September 2020 di tiga lokasi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Dilansir Antara, menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Tarakan Hanip Manisan, tanah longsor terjadi sekitar pukul 01.30 Wita di Kelurahan Juata Permai RT 17, Kecamatan Tarakan Utara dan menyebabkan empat orang meninggal dunia.

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Tarakan menyatakan, tanah longsor juga terjadi di wilayah Gunung Selatan dan Kampung Sikip.

Lalu, gempa bumi menggetarkan wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pukul 10:49:00 WIB pada Senin, 28 September 2020.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laman resminya www.bmkg.go.id, gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,2.

Sementara itu, ada cerita dari seorang tenaga medis yang bertugas di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso. Wanita bernama dr Nurhidayati itu juga merupakan penyintas Corona Covid-19.

Nurhidayati mengaku menghadapi stigma warga di lingkungannya ketika dia terinfeksi virus Corona Covid-19. Dia terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil uji usap yang keluar pada 18 April 2020.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Senin, 28 September 2020:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

10 Warga Tewas Akibat Longsor di Tarakan Kalimantan Utara

longsor-ilustrasi-131201b.jpg
Ilustrasi longsor.

Sepuluh orang dilaporkan tewas akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin dini hari tadi, 28 September 2020 di tiga lokasi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

"Laporan sementara yang kita terima ada sepuluh orang korban dari Jalan Matahari, Juata Permai, dan Gunung Selatan," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Tarakan Hanip Manisan dikutip dari Antara, Senin.

Menurut Hanip, tanah longsor terjadi di Kelurahan Juata Permai RT 17, Kecamatan Tarakan Utara, sekitar pukul 01.30 Wita dan menyebabkan empat orang meninggal dunia.

Berdasarkan data Polsek Tarakan Utara, korban yang meninggal dunia akibat tanah longsor di Kelurahan Juata Permai terdiri atas seorang lelaki 38 tahun, seorang perempuan 40 tahun, serta dua anak lelaki berumur masing-masing delapan tahun dan 10 tahun.

 

Selengkapnya...

Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Pangandaran

20151111-Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Gempa bumi menggetarkan wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sekitar pukul 10:49:00 WIB pada Senin, 28 September 2020.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laman resminya, gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,2. 

Titik gempa berpusat di pantai selatan tepatnya 69,5 km barat daya Kabupaten Pangandaran dengan koordinat 8.27 LS 108.23 BT.

 

Selengkapnya...

Cerita Dokter RSPI yang Terinfeksi COVID-19 Dikucilkan Masyarakat

Kesiapan RS Pertamina Jaya
Tim dokter melakukan pengecekan alat ventilator di ruang ICU RS Pertamina Jaya, Jakarta, Senin (6/4/2020). Secara keseluruhan RSPJ memiliki kapasitas 160 tempat tidur dengan 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien yang positif Corona. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Seorang penyintas COVID-19, dr Nurhidayati, yang merupakan tenaga kesehatan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso mengaku menghadapi stigma warga di lingkungannya ketika dia menderita Covid-19.

"Untuk tetangga jauh mereka benar-benar menjauh, mengucilkan sampai tidak ada orang yang lewat depan rumah saya," kata Nurhidayati dalam seminar virtual "Penyintas Covid-19 Bicara" yang diadakan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Minggu, 27 September 2020.

Nurhidayati terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil uji usap yang keluar pada 18 April 2020. Gejala awal yang dia rasakan berupa meriang, hidung tersumbat, penciuman berkurang, lemas, pusing dan nyeri tenggorokan.

Nurhidayati (30) bekerja sebagai dokter umum di instalasi gawat darurat di RSPI, dan ketika RSPI menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 dia menjadi dokter ruangan isolasi yang menangani pasien COVID-19.

Pada saat diketahui informasi bahwa Nurhidayati menderita COVID-19, ada orang-orang sekitar yang takut lewat di depan rumahnya.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya