H-6 Lebaran, Kendaraan yang Masuk ke Jabar Meningkat 10 Persen

Dengan adanya peningkatan tersebut, ia mengimbau kepada para pemudik untuk mengatur jadwal keberangkatan dengan kondisi lalu lintas di jalur yang akan dilalui.

oleh Muhammad Ali diperbarui 26 Apr 2022, 19:16 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 19:16 WIB
20160701-Masih Sepi Pemudik, Lalu Lintas di Tol Cileunyi Lancar-Jawa Barat
Ilustrasi jalan tol Cileunyi Jabar. 

Liputan6.com, Bandung - Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut, kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Barat meningkat 10 persen pada H-6 Lebaran 2022 dibandingkan hari sebelumnya.

"Info di lapangan, kendaraan sudah ada peningkatan sebesar 10 persen," kata Ibrahim di Bandung, Selasa (26/4/2022).

Menurutnya, kendaraan yang mulai masuk ke daerah Jawa Barat itu mengakses jalan tol dan juga jalur arteri. Informasi tersebut, kata dia, diperoleh dari pantauan personel yang berjaga di lapangan.

Meski begitu, ia belum menyebut secara rinci jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Barat itu. Namun peningkatan itu menurutnya merupakan tanda sudah adanya mobilitas pemudik dari arah barat ke timur.

Dengan adanya peningkatan tersebut, ia mengimbau kepada para pemudik untuk mengatur jadwal keberangkatan dengan kondisi lalu lintas di jalur yang akan dilalui.

"Memantau arus lalu lintas bisa lewat Google Maps, sehingga mudik bisa lebih efisien," katanya.

Selain itu, ia pun meminta kepada para pemudik untuk beristirahat jika merasa lelah saat dalam perjalanan. Di sepanjang jalur mudik di Jawa Barat, menurutnya tersedia tempat rehat baik di jalan tol maupun jalur arteri.

"Mempersiapkan diri dan kendaraan agar semua aman dan tidak terkendala di jalan, selalu taat aturan lalu lintas," kata Ibrahim.

Pemerintah sebelumnya menyatakan akan menyediakan Posko Vaksinasi COVID-19 di simpul transportasi dan titik-titik arus mudik Lebaran 2022. Namun demikian, masyarakat tetap diimbau sudah melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari. Hal ini demi menghindari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang bisa saja dialami.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terbentuk Antibodi

Vaksinasi booster yang dilakukan sebelum mudik, menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, diharapkan antibodi dapat terbentuk dengan baik agar memberikan perlindungan optimal. Apalagi perjalanan mudik terbilang masif dan bertemu banyak sanak saudara setibanya di kampung halaman.

"Pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi (booster) jauh-jauh hari sebelum keberangkatan (mudik), dengan harapan antibodi dapat terbentuk secara sempurna," ucap Wiku menjawab pertanyaan Health Liputan6.com di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 19 April 2022.

Pada prinsipnya, kekebalan komunitas yang terbentuk pada suatu wilayah, terutama dari vaksinasi COVID-19 dapat memberi perlindungan pula terhadap wilayah lainnya. Dengan demikian, semakin tinggi pemerataan kekebalan komunitas, maka perlindungan nasional yang terbentuk dapat semakin optimal.

"Bahkan termasuk bagi orang yang sudah pernah tertular, vaksinasi tetap harus dilakukan mengingat hasil penelitian dan rilis organisasi dunia, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang menyatakan potensi tertular kembali yang lebih besar pada orang yang pernah tertular dan tidak divaksin," terang Wiku.


Siapkan Langkah Pengaturan

Terkait upaya mengantisipasi antrean atau penumpukan yang mungkin terjadi di Posko Vaksinasi COVID-19 saat Hari H mudik Lebaran, Pemerintah sedang menyiapkan langkah pengaturan. Utamanya, Posko Vaksinasi COVID-19 yang tersedia tersebar secara merata.

"Saat ini, Kementerian Perhubungan dan Polri sedang melakukan harmonisasi bersama dengan jajaran kementerian dan lembaga lain untuk menyusun modifikasi alur perjalanan yang akan diterapkan demi mencegah penumpukan penumpang," Wiku Adisasmito menambahkan.

"Salah satunya, ialah menyediakan pos vaksinasi yang cukup dan merata di titik-titik strategis. Mohon untuk menunggu hasil keputusan detailnya dan segera akan kami sampaikan kepada masyarakat."

Untuk pemeriksaan syarat vaksinasi booster yang ditujukan kepada usia di atas 18 tahun, Pemerintah akan menerapkan tes acak (random check) di beberapa titik strategis untuk menskrining pelaku perjalanan yang menggunakan kendaraan pribadi.

Pemeriksaan akan dilakukan pada data yang tertera mencakup, riwayat tertular maupun vaksinasi sesuai tertera di dalam PeduliLindungi yang menunjukkan status kelayakan untuk bepergian.

Sementara bagi pengguna transportasi publik, pemeriksaan pemenuhan vaksinasi booster dilakukan pada saat check in. Khusus anak di bawah 18 tahun yang belum diwajibkan vaksinasi booster, kini cukup menunjukkan bukti vaksinasi dosis kedua, tanpa harus melampirkan hasil tes antigen.


Booster Sebelum Mudik

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengimbau kepada masyarakat hendaknya segera vaksin booster.

Pelaksanan vaksinasi memang akan disediakan saat mudik tapi semakin banyak yang belum vaksin maka semakin panjang pula antreannya hingga diprediksi akan menimbulkan penumpukan dan kemacetan di arus mudik.

"Jangan dipaksakan untuk vaksinasi booster pada saat mudik untuk menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin," katanya dalam keterangan pers, Selasa (19/4/2022).

Selain itu, antibodi mulai terbentuk pada 1 sampai 2 minggu pasca vaksinasi booster. Sehingga pemerintah mengimbau untuk melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari sebelum mudik sesuai jadwalnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga telah menyiapkan pos layanan vaksinasi booster di jalur mudik untuk mempermudah pemudik mendapatkan vaksinasi tersebut. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki jadwal vaksinasi booster tepat saat mudik lebaran.

"Pemberian vaksinasi pada pos mudik itu sebagai upaya terakhir. Namun masyarakat dihimbau untuk tetap melakukan vaksinasi booster sebelum mudik supaya perlindungan imunitas sudah ada saat melakukan mudik," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya