Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan sejumlah bantuan Dana Siap Pakai (DSP) untuk warga Manado usai diterpa bencana banjir dan longsor. Sejumlah bantuan DSP senilai 500 juta dan logistik senilai 250 siap dikucurkan untuk penuhi kebutuhan penanganan bencana di Manado.
"Adapun bantuan DSP untuk Kota Manado adalah sebesar 500 juta dan logistik senilai 250 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, 25 tenda ukuran 3x4 dan 25 tenda ukuran 4x4," kata Ketua BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023).
Baca Juga
Menurut Suharyanto, bantuan DSP juga akan ditujukan untuk Provinsi Sulawesi Utara berupa uang senilai Rp 700 juta dan untuk logistik Rp 300 juta. Sedangkan bantuan meliputi untuk pengungsi juga akan dikirim berupa 3.000 selimut, 3.000 matras, dan terpal 3.000.
Advertisement
Disisi lain, pihaknya juga telah mengirimkan dana yang ditujukan untuk pemerintah Provinsi Kabupaten Sangihe dalam bentuk uang dan kebutuhan pengungsi.
"Kepada Pemerintah Kabupaten Sangihe untuk operasional dan penanganan banjir sebesar 500 juta dan logistik senilai 250 juta. Sedangkan peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal," papar dia.
Adapun dirinya telah bertolak menuju Kota Manado di Provinsi Sulawesi Utara pada pagi ini. Dirinya akan langsung menuju kota Tinutuan untuk meninjau langsung situasi dan kondisi terkini pascabanjir juga longsor.
"Pagi ini kami dari BNPB akan menuju ke Manado untuk melihat langsung seperti apa kondisi terkini sekaligus guna memastikan penanganan darurat ini dilakukan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat. Karena itu adalah hukum yang tertinggi," jelas Suharyanto.
Lima Korban Meninggal Dunia
Bencana banjir di Kota Manado yang terjadi pada Jumat (27/1/2023) itu dilaporkan telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan. Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.
Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan. Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah.
Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.
Â
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement