Pajak Sedan Turun, Indonesia Kejar Ekspor ke Australia

Nantinya, jika pajak sedan sedan turun, diharapkan bisa mengangkat penjualan di pasar domestik maupun ekspor.

oleh Arief Aszhari diperbarui 13 Feb 2018, 09:06 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2018, 09:06 WIB
20161130- BMW Seri 7 Dirakit di Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Penurunan pajak sedan diharapkan dapat meningkatkan ekspor(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, banyak negara basis produksi otomotif mengincar pasar ekspor di Australia. Pasalnya, dengan berhentinya proses manufaktur kendaraan, dan masih besarnya pasar di Negeri Kangguru tersebut, menjadi daya tarik bagi banyak negara, seperti Indonesia.

Namun, satu yang menjadi permasalahan karena pasar Australia menggemari truk kabin ganda serta sedan. Namun, pasar dan produksi di Indonesia masih mengandalkan kendaraan keluarga atau MPV, sedangkan pasar sedan masih belum berkembang dengan baik.

Melihat hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah mengusulkan penurunan pajak sedan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Nantinya, jika pajak sedan sedan turun, diharapkan bisa mengangkat penjualan di pasar domestik maupun ekspor.

"Salah satu sasarannya adalah Australia, karena pabrik mobilnya di sana sudah banyak tutup. Nah, ini kesempatan yang bagus bagi Indonesia untuk masuk di pasar Australia," jelas Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (12/2/2018).

Selain itu, menurut Airlangga, saat ini produksi mobil di Indonesia baru mencapai 1,5 juta unit per tahun. Padahal, total kapasitas produksi mobil di dalam sudah mampu mencapai 2 juta unit.

Dengan adanya penurunan PPnBM, diharapkannya, sedan bisa mengisi idle capacity tersebut. Sehingga, selain untuk pasar dalam negeri, sedan yang diproduksi juga bisa diekspor ke negara lain, seperti Australia.

"Ini akan mendorong utilitas di otomotif. Karena kapasitas di otomotif sudah bisa sampai 2 juta unit sebetulnya, sekarang utilisasinya sekitar 1,4 juta-1,5 juta. Kalau ini bisa dilakukan, kita akan punya kapasitas untuk ekspansi," tambah Airlangga, seperti disitat dari Bisnis Liputan6.com.

Kerjasama

Perakitan BMW Seri 5.
PT BMW Group Indonesia mulai melakukan perakitan sedan mewah terbarunya, all new BMW Seri 5. (Arief/Liputan6.com)

Selain itu, saat ini kedua negara tengah merampungkan perjanjian kerja sama perdagangan Indonesia-Australia Comprehensive Partnership Agreement (IA-CEPA). Dengan demikian, akan mempermudah masuknya produk sedan Indonesia ke Australia.

"Kalau ini bisa kita selesaikan dan IA-CEPA itu selesai, maka ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk ekspor otomotif, termasuk mobil sedan ke Australia," tandas Airlangga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya