Berlangsung Ricuh, Bawaslu Jambi Kaji Debat Tanpa Pendukung

Kondisi ini membuat pelaksanaan debat tidak khidmat.

oleh Bangun Santoso diperbarui 11 Nov 2015, 08:50 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 08:50 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jambi - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jambi menyatakan kekecewaannya terhadap proses debat 2 kandidat calon Wakil Gubernur pada Sabtu malam, 7 November 2015 pekan kemarin. Para pendukung kedua calon dinilai melanggar komitmen karena ribut saat debat berlangsung.

Untuk itu, Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Fauzan Khairazi mengatakan, akan melakukan evaluasi terkait beberapa hal. Khususnya soal pelanggaran komitmen para pendukung di arena debat.

"Kami kecewa karena tim tidak bisa komit. Mereka tetap membuat keributan selama calon menyampaikan pernyataan," ujar Fauzan di Jambi, Selasa 10 November 2015.

Terkait hal itu, Fauzan menyatakan, Bawaslu Jambi akan mengkaji kemungkinan debat dilakukan tanpa pendukung dalam debat ke-3 yang digelar 5 Desember 2015.

Menurut Fauzan, kondisi ini debat pekan lalu membuat pelaksanaan debat tidak khidmat. Koordinator tim yang sudah dipercaya untuk mengontrol pendukung juga tidak mampu mengendalikan massanya.


Sementara, Pengamat Politik Jambi, Navarin Karim menilai debat kandidat masih dikacaukan ulah pendukung yang tidak tertib. Ini terlihat masih adanya pendukung yang menyela di acara.

"Seharusnya penyelenggara tegas dan menegur tim calon yang mengatur pendukungnya," ujar Navarin.

Menurut dia, kondisi itu membuktikan kedewasaan berpolitik masih sangat rendah. Sementara terkait materi debat, Navarin menilai sudah lebih fokus. Masyarakat sudah bisa menilai mana yang memiliki visi dan misi yang jelas. Itu karena sudah ada tawaran hal-hal yang baru dari cawagub.

Namun demikian, Navarin masih menyayangkan ada debat yang lari dari substansi. Sehingga hal itu menghasilkan pertanyaan dan jawaban yang tendesius.

"Seharusnya di cut moderator. Karena tugas moderator adalah mengendalikan debat agar tidak lari dari substansi," kata dia lagi.

Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Jambi M Subhan mengatakan, sebelumnya sudah ada kesepakatan yang dibangun bersama tim. Akan tetapi, di lapangan terjadi kekeliruan. Ia juga mengaku akan mengevaluasi permasalahan terkait debat kandidat itu.

"Kita sudah sepakati tak ada yang mendiskreditkan calon lain. Ini akan kita evalusi dan pertegas komitmen ini," kata Subhan.

Pilkada serentak di Jambi akan digelar di 6 kabupaten/kota di daerah itu. Selain itu akan digelar juga pemilihan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur diikuti oleh 2 pasang calon yakni nomor urut 1 pasangan petahana Hasan Basri Agus-Edi Purwanto. Kemudian pasangan nomor urut 2 yakni Zumi Zola-Fachrori Umar. (Nil/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya