Peralatan Terganggu Padamnya Listrik, Monitoring Tangkuban Parahu Normal

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani, pihaknya sudah mengantisipasi padamnya listrik.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 05 Agu 2019, 01:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 01:00 WIB
Pos Pengamatan Gunung Api
Petugas pos pengamatan gunung api Gunung Tangkuban Parahu selalu bekerja 24 jam memantau aktivitas vulkanik. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Listrik padam yang terjadi di wilayah Bandung raya juga berdampak di pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu. Meski begitu, operasional di pos pengamatan gunung api tersebut dipastikan berjalan normal.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi padamnya listrik.

"Ada dua tipe alat di pos pemantauan yang pakai accu dan yang pakai listrik. Kalau listrik mati tinggal yang pakai accu," kata Nia, Minggu (4/8/2019).

Menurutnya, sistem di lapangan tidak terganggu karena digunakan sumber energi dari solar panel dan baterai atau accu. Soal durasi penggunaan solar panel, Nia menyebutkan hal itu tergantung pada kondisi cuaca. Jika cuaca cerah, alat bisa jalan terus.

"Tapi jika cuaca mendung atau musim hujan, alat masih bisa bekerja maksimal tiga hari tanpa asupan sinar matahari. Tergantung banyaknya jenis peralatan yang dipasang di stasiun," katanya.

Listrik di kawasan Bandung terpantau menyala secara bertahap. Sejak pukul 17.00 WIB, sebagian kawasan sudah menyala. Namun listrik baru dirasakan menyala secara merata sekitar pukul 22.30 WIB.

Simak video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya