Liputan6.com, Pekanbaru - Penyidik Polresta Pekanbaru telah memeriksa urine pria inisial AP yang diduga menganiaya pengemudi ojek online  di Jalan Cempaka. Hasilnya, pria 25 tahun itu diketahui pernah mengkonsumsi narkoba.
Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Nandang Mu'min Wijaya SIK menyebut urine penganiaya pengemudi ojol ini terdapat kandungan amphetamine dan methamphetamine. Dua kandungan ini biasanya terdapat pada psikotropika dan narkoba jenis ekstasi serta sabu.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, AP sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap pria inisial MY itu. Berkasnya masih dilengkapi untuk diserahkan ke Kejaksaan Negeri Pekanbaru.
Terpisah, MY menyebut sudah bertemu dengan pelaku di ruang pemeriksaan Polresta Pekanbaru. Keduanya sudah berjabat tangan dan korban sudah memaafkan apa yang dialaminya.
Hanya saja, korban ingin pelaku tetap diproses sesuai aturan berlaku. Tujuannya agar masyarakat tidak mudah emosi, apalagi sampai menganiaya seseorang di jalan.
"Supaya ada efek jera agar tidak menimpa pengemudi ojek online lainnya, begitu juga warga biasa," kata MY, Selasa siang, 7 Juli 2020.
MY menjelaskan, kejadian bermula ketika dirinya mengantarkan orderan di Jalan Cempaka pada Jum'at siang, 3 Juli 2020. Di jalan itu, diirinya melihat ada ibu-ibu yang ingin menyeberang.
MY berhenti di pinggir jalan dan di depannya ada mobil. Karena ibu-ibu tadi gak jadi menyeberang, MY menyalip mobil di depannya, lalu diklakson pengemudi beberapa kali.
"Kemudian saya balas klakson dua kali, pengemudinya lalu menyalip dan menghadang sepeda motor saya," kata MY.
Pengemudi mobil tadi mengeluarkan kata-kata kasar kepada korban dan mengancam akan menembaknya. MY lalu dipukul dan ditendang beberapa kali tapi tak melawan.
"Katanya, kau tandai plat mobil saya, tidak senang datangi saya. Dia tanya juga dimana basecamp saya," kata MY.
Usai berkata demikian, penganiaya pengemudi ojol menendang MY lagi hingga jatuh bersama sepeda motornya di pinggir jalan. Pelaku masuk mobil dan keluar lagi menghampiri sejumlah warga di bengkel.
"Dia keluar karena ada warga teriak untuk melempar pelaku pakai batu," sebut MY.
Di bengkel tadi, pelaku menantang sejumlah warga untuk berkelahi. Tak ada warga yang meladeni pelaku dan masuk mobil lagi meninggalkan jalan tersebut.