Ketua IDI Sumsel: Pandemi Belum Akan Usai

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel mengatakan, jika pandemi belum akan usai dalam waktu dekat ini.

oleh Nefri Inge diperbarui 20 Des 2021, 21:15 WIB
Diterbitkan 20 Des 2021, 21:15 WIB
Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Tenaga Kesehatan Siloam Hospitals
Petugas medis yang bertugas sebagai vaksinator memvaksin Nakes Siloam Hospitals, Tangerang, Rabu (11/8/2021). Vaksinasi yang digelar sejak Selasa diikuti 500 nakes sebagai garda terdepan penanganan Pandemi Covid-19 untuk memperkuat antibodi atau sebagai booster. (Liputan6.com/HO/Firdi)

Liputan6.com, Palembang - Masuknya varian baru COVID-19 yakni Omicron di Indonesia, membuat pandemi COVID-19 di Indonesia belum akan usai. Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Selatan (Sumsel), Zulkhair Ali.

Menurutnya, varian baru yang terus muncul di berbagai negara, serta kasus baru positif COVID-19 yang terus ada setiap ahri, dengan gejala yang berbeda-beda.

"Itu kenapa saya menyimpulkan seperti itu. Pandemi belum akan usai dalam waktu dekat ini, walau saat ini tengah turun," ucapnya, Senin (20/12/2021).

Dia juga belum mengetahui, apakah vaksin yang disebarkan se-Indonesia tersebut, bisa menangkal varian baru Covid-19 atau tidak.

Terlebih saat ini, dia menilai warga Sumsel juga menjadi salah satu faktor yang membuat ia berkesimpulan seperti itu.

"Kita tidak tahu, varian baru ini apakah bisa ditangkal dengan vaksin yang telah disuntikkan. Sehingga potensi penularan ataupun resiko kematian akibat COVID-19 masih bisa dialami penderita meskipun sudah divaksin," katanya.

Ali bahkan menyamakan Pandemi COVID-19 di Indonesia, seperti kisah cinta yang tak kunjung usai.

"Saya tulis status seperti itu, karena memang hingga saat ini belum terlihat ujungnya seperti apa," katanya.

Dia menuturkan, saat ini pemerintah sudah sangat sigap mengantisipasi COVID-19 di Sumsel. Apalagi di berbagai negara, banyak warganya yang terinfeksi varian COVID-19 jenis baru, salah satunya Omicron.

"Pemerintah telah belajar dari awal pandemi COVID-19 masuk Indonesia. Seperti dulu ketika Pandemi sudah masuk ke negara tetangga, pemerintah tidak serius menanggapinya malah bahkan diabaikan. Namun kini, pemerintah sigap menanggapi saat ada varian baru di negara lain," ucap Ketua IDI Sumsel tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Disiplin Terapkan Prokes

Beberapa petugas Polres Tasikmalaya, Jawa Barat meningkatkan penerapan protokol kesehatan (Prokes), termasuk target capaian serbuan vaksinasi Covid-19, untuk merespon ditemukannya varian omicron di Wisma Atlet Jakarta beberapa waktu lalu.
Beberapa petugas Polres Tasikmalaya, Jawa Barat meningkatkan penerapan protokol kesehatan (Prokes), termasuk target capaian serbuan vaksinasi Covid-19, untuk merespon ditemukannya varian omicron di Wisma Atlet Jakarta beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Namun dia tetap mengingatkan kepada warga Sumsel, agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan menjaga kesehatan.

Hari, warga komplek Pakri Palembang Sumsel berharap, agar varian COVID-19 terbaru tidak masuk ke Sumsel. Untuk itulah, dia selalu menerapkan prokes. Salah satunya menyediakan hand sanitizer dan masker tambahan jika bepergian.

“Masker tambahan selalu saya bawa ketika bepergian, agar bisa bergonta-ganti. Dan juga hand sanitizer juga, agar bisa membuat tangan tetap bersih,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya