Liputan6.com, Pekanbaru - Polresta Pekanbaru melalui personel Polsek Sukajadi menyelidiki kebakaran Pasar Cik Puan. Petugas sudah meminta tim Laboratorium Forensik Polda Riau turun ke lokasi.
Usai kebakaran, lokasi yang dahulunya dikenal dengan Pasar Loket itu, 3 anggota forensik turun ke lokasi pada Senin siang, 20 Februari 2023. Tim memeriksa sejumlah reruntuhan kios yang diduga menjadi tempat api pertama muncul.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Subdit Fiskom Labfor Polda Riau Komisaris Admiral menjelaskan, pihaknya mengambil sejumlah sampel dari lokasi. Tim sudah meminta Polsek Sukajadi membuat administrasi penyidikan.
"Apa yang diambil diminta dibuatkan administrasi penyidikan untuk dikirim ke laboratorium," kata Admiral, Senin siang.
Admiral menyebut yang diambil petugas sebagai sampel ada benda bekas terbakar, abu kebakaran, dan instalasi listrik di lokasi. Dia menyebut penyebab kebakaran akan diketahui beberapa pekan kemudian.
"Biasanya butuh 2 pekan atau lebih untuk mengetahui penyebab kebakaran," ucap Admiral.
Petugas tidak mau menyimpulkan secara dini apakah kebakaran Pasar Cik Puan disengaja atau karena arus pendek listrik meskipun pasar ini sudah sering terbakar.
Kebakaran di Pasar Cik Puan Pekanbaru terjadi pada Minggu petang, 19 Februari 2023. Hanya butuh satu jam oleh api meratakan ratusan kios di pasar di Jalan SM Amin atau Jalan Nangka tersebut.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terjadi Saat Salat
Menurut Kepala Pedagang Pasar Cik Puan, Sutan Sarmoni Sikumbang, kebakaran terjadi sewaktu sebagian besar pedagang meninggalkan kios untuk Salat Ashar berjemaah.
Sutan menjelaskan, Pasar Cik Puan terdapat sekitar 500 kios, baik itu emas, sembako hingga pakaian. Dari jumlah itu, api menghanguskan sekitar 400 kios.
"Kebakaran menghanguskan 80 persen kios di pasar," jelas Sutan.
Sutan berharap Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau memperhatikan nasib pedagang yang tertimpa musibah, mulai dari ikut membantu membersihkan puing-puing.
"Pedagang juga butuh dana untuk membangun kios lagi, ini sumber mata pencaharian pedagang, periuk nasi kami," ujar Sutan.
Permintaan pedagang ini, tambah Sutan, sangat beralasan. Pasalnya selama ini pedagang mengganggap pemerintah daerah sebagai bapak.
"Kami tidak mau direlokasi, kami ingin tetap di sini karena pasar ini sudah lama ada," jelas Sutan.
Sebagai informasi, pasar ini dulunya merupakan terminal sehingga disebut dengan Pasar Loket. Seiring berkembangnya Kota Pekanbaru, terminal dipindahkan ke Kecamatan Bina Widya Pekanbaru.
Â
Advertisement