Liputan6.com, Pekanbaru - Muhammad Adil ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan pada Kamis malam, 6 April 2023, di Kabupaten Kepulauan Meranti. Bupati Meranti itu diduga melakukan korupsi berupa suap jasa umrah dan pemotongan anggaran.
Suap dan gratifikasi pemotongan anggaran ini terkait uang pengganti dan ganti uang persediaan. Kedua uang ini biasanya digunakan sebagai biaya operasi di satuan kerja perangkat daerah.
Advertisement
Baca Juga
Terlepas dari itu, penangkapan ini bakal mengubur karir politik cemerlang Bupati Meranti Muhammad Adil selama ini. Apalagi, jika nantinya setelah ditetapkan sebagai tersangka hingga dinyatakan terbukti bersalah di pengadilan.
Muhamad Adil lahir pada 18 April 1972. Dia merupakan keturunan Jawa yang lahir dan besar di Kepulauan Meranti serta punya basis kuat di Kampung Jawa, daerah tersebut.
Adil beberapa kali menjadi anggota DPRD, baik tingkat kabupaten seperti Kabupaten Bengkalis dan Meranti hingga Provinsi Riau. Adil pernah menjadi kader Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang mengantarkannya menjadi anggota DPRD Riau (2014-2018).
Untuk periode 2019-2024, Muhammad Adil kembali terpilih. Hanya saja tidak meneruskan karena dia mencalonkan diri sebagai Bupati Kepulauan Meranti. Dia memakai perahu Partai Kebangkitan Bangsa berpasangan dengan politisi PDI Perjuangan AKBP (Purn) Asmar.
Adil meraih suara terbanyak. Beberapa bulan usai dilantik, Adil meninggalkan PKB yang mengantarkannya menjadi bupati dan dikabarkan pindah ke PDI Perjuangan Riau.
Adil juga mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Riau pada akhir Januari 2022. Diduga, deklarasi ini tak mendapatkan restu dari PKB sehingga menyebabkan dirinya pindah partai.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prioritas Pendidikan
Keinginan menjadi gubernur Riau membuat Adil mulai sosialisasi di berbagai daerah. Salah satunya di Pekanbaru, di mana baliho Adil pernah bertebaran dengan mencantumkan beberapa program dibuatnya.
Saat deklarasi, Adil menyatakan pendidikan menjadi prioritas jika terpilih. Adapun visi misinya yaitu Menuju Riau Cerdas, Maju dan Bermartabat.
Untuk mewujudkan visi itu, Adil menyebut akan menggelontorkan anggaran Rp500 miliar untuk pendidikan. Dia optimistis karena APBD Riau selalu mencapai Rp10 triliun setiap tahun.
Dengan anggaran itu, Adil ingin menyekolahkan anak-anak di Riau hingga ke Eropa. Salah satu yang diinginkannya adalah anak Riau yang ahli dalam perminyakan.
Dengan adanya ahli minyak asli Riau dan kondisi Bumi Lancang Kuning yang kaya minyak, Adil berazam produksi minyak meningkat dan bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Perhatian ke dunia pendidikan ini, lanjut Adil, dibuktikan ketika menjabat sebagai Bupati Meranti dengan menganggarkan Rp36 miliar untuk pendidikan.
Namun sepertinya, karir politik Adil itu harus tercoreng dengan penangkapan oleh KPK. Terlebih lagi, cita-citanya ingin menjadi Gubernur Riau harus dikubur oleh OTT KPK.
Advertisement