Sentimen China dan Aksi Korporasi Emiten Angkat Wall Street

Indeks saham Dow Jones naik 241,79 poin ke level 17.615,17 pada perdagangan saham awal pekan ini dipicu dua sentimen positif.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Agu 2015, 04:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2015, 04:30 WIB
Wall Street
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat di awal pekan didukung penguatan saham komoditas dan aksi korporasi emiten.

Indeks saham Dow Jones naik 241,79 atau 1,39 persen ke level 17.615,17. Penguatan indeks saham acuan ini diikuti indeks saham S&P 500 menguat 26,61 poin atau 1,28 persen ke level 2.104,18. Indeks saham Nasdaq bertambah 58,25 poin atau 1,16 persen ke level 5.101,80. Indeks saham S&P mencatatkan keuntungan harian terbesar sejak 8 Mei.

Penguatan di saham-saham komoditas telah membantu angkat indeks saham acuan. Harga tembaga naik dari posisi terendah dalam enam bulan sementara harga minyak juga menguat. Hal itu mendorong kenaikan indeks saham sektor energi sekitar 3,1 persen.

Sementara itu, aksi korporasi emiten juga mempengaruhi bursa saham AS di awal pekan ini. Buffet Berkshire Hathaway menyatakan akan membeli Precision Castparts senilai US$ 32,3 miliar. Saham Precision Castparts melonjak sebanyak 19,1 persen menjadi US$ 230,92. Lalu saham Bershire kelas B merosot 0,1 persen menjadi US$ 143,42.

"Aksi korporasi merger dan akuisisi sudah banyak dilakukan sepanjang tahun, dan itu positif karena berarti pelaku usaha optimistis terhadap prospek ekonomi," ujar Peter Cardillo, Ekonom Rockwell Global Capital seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (11/8/2015).

Aksi korporasi lainnya antara lain produsen amonia CVR Partners sepakat membeli Rentech Nitrogen Partners sekitar US$ 533 juta. Hal itu membuat saham Rentech naik 28,6 persen menjadi US$ 13,25. Saham CVR turun 2,9 persen menjadi US$ 10,38.

Sementara itu, saham Twitter melonjak 9,1 persen menjadi US$ 29,50 setelah pimpinan perusahaan membeli banyak saham. Perseroan juga memperoleh kerja sama dengan National Football League.Sentimen positif lainnya datang dari China. Data ekonomi mengecewakan di China membuat harapan stimulus tambahan dari Beijing sehingga mengangkat bursa saham China. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya