Investor Khawatir The Fed Agresif Bikin Wall Street Melemah

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah usai rilis hasil pertemuan bank sentral AS pada September keluar.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Okt 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2018, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah usai bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) sepakat menaikkan suku bunga sehingga berdampak terhadap bunga pinjaman. Hal tersebut berdasarkan rilis hasil pertemuan the Fed pada September.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 91,74 poin atau 0,36 persen ke posisi 25.706,68. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,71 poin atau 0,03 persen ke posisi 2.809,21. Indeks saham Nasdaq turun tipis 2,79 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.642,70.

Indeks saham acuan S&P 500 bergerak di dua zona usai the Fed rilis hasil pertemuan pada September. Menyanggah kritik tajam dari Presiden AS Donald Trump, pejabat the Fed menunjukkan kesepakatan kenaikan suku bunga acuan pada September.

Selain itu, kenaikan suku bunga secara bertahap sebagai antisipasi tumbuhnya ekonomi, pasar tenaga kerja yang menguat dan inflasi.

"Dalam beberapa tahun ini cenderung dovish.  Pada pertemuan sekarang lebih hawkish dari yang dipikirkan investor," ujar Chief Investment Officer Commonwealth Financial Network, Brad McMillan, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (18/10/2018).

Indeks saham S&P 500 baru saja pulih usai melemah pada pekan lalu. Saat itu menandai penurunan terbesar di wall street sejak Maret karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga.

4 Sektor Saham Menguat

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

McMillan menuturkan, prospek dari the Fed yang lebih hawkish atau agresif memperburuk kekhawatiran investor di wall street terhadap ketidakpastian mulai dari perang dagang AS-China dan pasar properti melemah.

"Pasar benar-benar tidak tahu apa yang harus dipikirkan saat ini. Itu sebabnya kami melihat perubahan ini. Dengan suku bunga lebih tinggi, ada sedikit bantalan untuk memutuskan ketidakpastian itu," kata dia.

Dari 11 sektor saham utama di indeks S&P, hanya empat yang menguat. Sektor saham keuangan naik 0,9 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Sedangkan sektor saham material melemah 0,8 persen.

Saham Home Depot melemah 4,3 persen. Sedangkan indeks PHLX Housing susut 1,87 persen. Saham Netflix menguat 5,3 persen usai ada laporan jumlah pelanggan bertambah. Saham lainnya yang menguat yaitu saham United Airlines Inc naik 5,95 persen.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 7,08 miliar saham dibandingkan rata-rata 20 harian sekitar 7,9 miliar saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya