Liputan6.com, Jakarta Usai Lebaran, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona hijau. Adapun rupiah pada posisi 14.213 per Dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (10/6/2019), IHSG menguat 68,17 poin atau 1,10 persen ke posisi 6.277,29.
Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat 90.01 poin atau 1,46 persen ke posisi 6.277,29. Indeks saham LQ45 menguat 2,51 persen ke posisi 1.007,5. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Advertisement
Sebanyak 153 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 34 saham melemah dan 146 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.314,82 dan terendah 6.276,28. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 18.147 kali dengan volume perdagangan saham 1,3 miliar saham.
Baca Juga
Nilai transaksi harian saham Rp 1,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 26,6 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.213.
Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham keuangan memimpin penguatan dengan naik 2,98 persen. Disusul sektor saham aneka industri naik 2,25 persen dan sektor saham infrastruktur naik 2,07 persen.
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham MFMI naik 10,17 persen ke posisi Rp 520 per saham, saham MKNT melonjak 0,78 persen ke posisi Rp 161 per saham, dan saham PTSN menanjak 9,28 persen ke posisi Rp 1.295 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham NAGA melemah 13,28 persen ke posisi Rp 222 per saham dan saham TNCA merosot 12,50 persen ke posisi Rp 266 per.
Sesuai Prediksi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi ditutup positif pada hari pertama perdagangan saham usai libur Lebaran 2019. Sejumlah analis kompak mengungkapkan geliat investor dipastikan akan menggairahkan pasar saham.
Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony memaparkan, kondisi pasar modal RI yang terjaga saat ini menyokong minat investor untuk masuk berinvestasi.
Baca Juga
"Saya rasa untuk sentimen masih baik ya, terakhir sebelum liburan itu Indonesia dinaikan kembali peringkat investasinya oleh S&P dan ada kemungkinan Amerika Serikat juga ingin memangkas suku bunganya," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com, Senin (10/6/2019).
Adapun Chris memprediksi IHSG kemungkinan perkasa pada level support 6.220 dan resistance 6.280. Hal itu didukung oleh Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya yang memperkirakan IHSG akan bertengger ke zona hijau pada rentang support dan resistance di level 6.021-6.288.
"Mengingat kondisi fundamental serta capital inflow ke dalam pasar modal Indonesia yang masih terjaga dengan baik. Maka IHSG berpeluang menguat," ucapnya.
Selanjutnya, hari ini William menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), serta PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Kemudian Chris menganjurkan investor untuk memboyong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Tonton Video Ini:
Advertisement