Rupiah Sentuh 14.380 per Dolar AS, IHSG Naik 41,62 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mei 2019, 16:18 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2019, 16:18 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini.

Aksi beli investor asing dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menopang laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (27/5/2019), IHSG menguat 41,62 poin atau 0,69 persen ke posisi 6.098,97. Indeks saham LQ45 naik 1,03 persen ke posisi 959,16. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 235 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 178 saham melemah dan 116 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.114,53 dan terendah 6.054,76.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 491.575 kali dengan volume perdagangan 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun.  Investor asing beli saham Rp 495,65 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.380.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri turun 0,32 persen, sektor saham perdagangan melemah 0,43 persen dan sektor saham barang konsumsi turun 0,03 persen.

Sektor saham industri dasar menguat 2,27 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,40 persen dan sektor saham konstruksi menguat 1,39 persen.

Sedangkan saham-saham yang mencatatkan penguatan besar antara lain saham TINS naik 10,70 persen ke posisi Rp 1.190 per saham, saham MPPA menanjak 10,50 persen ke posisi Rp 200 per saham, dan saham INKP menguat 9,72 persen ke posisi Rp 6.775 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham AKSI melemah 15,72 persen ke posisi Rp 268 per saham, saham TAXI tergelincir 15,25 persen ke posisi Rp 50 per saham, dan saham ABMM merosot 15,25 persen ke posisi Rp 1.695 per saham.

Bursa saham Asia cenderung menguat kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,05 persen dan indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,24 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,31 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,62 persen, indeks saham Shanghai menanjak 1,38 persen.

Sementara itu, indeks saham Singapura naik 0,02 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,06 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG didorong pemerintah mampu menjaga tingkat stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan di tengah dinamika politik di Indonesia.

Ditambah ketidakpastian global sehingga memberikan katalis positif bagi meningkatnya tingkat kepercayaan investor. "Adapun rupiah terapresiasi terhadap dolar AS di tengah meningkatnya sentimen perang dagang," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pembukaan Perdagangan IHSG Menguat

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada pembukaan perdagangan Senin ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.345.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin 27 Mei 2019, IHSG melemah tipis 0,94 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.056,41,57. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG berbalik arah dan menguat 17,21 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.074,57.

Indeks saham acuan LQ45 menguat 0,34 persen ke level 952,58. Sebagian besar indeks saham acuam menghijau kecuali DBX yang turun 0,01 persen.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.078,38 dan terendah 6.054,76.

Sebanyak 154 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 57 saham melemah dan 118 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 20.941 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 426,8 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 2,47 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.345.

Seluruh sektor saham kompak menghijau. Saham pertambangan naik 0,75 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 0,70 persen dan sektor saham kontruksi menguat 0,62 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham GOLD naik 16,19 persen ke posisi Rp 488 per saham, saham PTSN mendaki 9,62 persen ke posisi Rp 1.140 per saham dan saham DKFT menanjak 8,79 persen ke posisi Rp 198 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham ABMM turun 20 persen ke posisi Rp 1.600 per saham, saham TAXI merosot 15,25 persen ke posisi Rp 50 per saham dan saham KPAL turun 11,90 persen ke level Rp 111.

 

Prediksi Analis

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan menguat terbatas pada perdagangan saham hari ini. Laju IHSG akan dipengaruhi baik sentimen global hingga domestik dari musim mudik Lebaran 2019.

Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan, IHSG kemungkinan menguat terbatas di rentang level 6.050-6.100 imbas perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang dinilai akan berkepanjangan. 

"Karena perang dagang AS-China seperti masih panjang sekali penyelesaiannya. Apalagi perdagangan bursa hanya tinggal 3 hari saja," terangnya kepada Liputan6.com, Senin, 27 Mei 2019.

"Tetapi kalau pun menguat, sangat wise untuk saat ini mengumpulkan cash menjelang libur panjang karena pada umumnya fund-fund asing tidak suka libur panjang ketika masih pegang portofolio apalagi eskalasi perang dagang masih tinggi," tambah dia.

Sementara itu, Artha Sekuritas justru memproyeksikan IHSG akan tersungkur dari imbas perang dagang AS-China. Meski terkoreksi, pelemahan diperkirakan masih cukup kuat menembus ke level 6000.

"IHSG berpotensi mengalami pelemahan melihat tekanan dari sentimen global yang kembali memanas di kisaran 6.036-6.079," tutur Analis Artha Sekuritas Christoper Jordan.

Adapun pada hari ini pihaknya menyarankan investor untuk mengoleksi saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Sedangkan Royal Investium Sekuritas merekomendasikan saham konsumer seperti PT JAPFA Tbk (JPFA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), hingga PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya