IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 28 Mei 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 06:30 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan dengan rentang 6.029-6.149 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Analis Artha Sekuritas, Juan Harahap menilai, eskalasi perang dagang masih mewarnai pergerakan indeks di bursa saham. Namun, pihaknya tetap memproyeksikan IHSG bakal kembali perkasa pada hari ini.

"Secara teknikal candlestick IHSG membentuk formasi three white soldier yang mengindikasikan akan melanjutkan trend penguatan di kisaran 6.063-6.123," terangnya di Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Seirama, jelang tiga hari perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Analis Reliance Sekuritas optimistis IHSG akan bergerak ke zona hijau dengan diperdagangkan di support dan resistance 6.080-6.155.

"Meski berpotensi menguat, kemungkinan peluang penguatan pada perdagangan hari ini masih bersifat terbatas atau akan sedikit terbatas," ujar Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi. 

"Sentimen selanjutnya akan datang dari Eropa di mana akan rilis data tingkat kepercayaan konsumen dan Industri yang diekspektasi cukup baik," tambah dia.

Kali ini, Reliance Sekuritas merekomendasikan saham perbankan seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Sementara itu, Artha Sekuritas menyarankan untuk mengoleksi saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penutupan IHSG Kemarin

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan berswafoto saat penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). IHSG kompak dengan bursa Asia lainnya dibuka dengan berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini.

Aksi beli investor asing dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menopang laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin 27 Mei 2019, IHSG menguat 41,62 poin atau 0,69 persen ke posisi 6.098,97. Indeks saham LQ45 naik 1,03 persen ke posisi 959,16. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 235 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 178 saham melemah dan 116 saham diam di tempat.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.114,53 dan terendah 6.054,76.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 491.575 kali dengan volume perdagangan 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun.  Investor asing beli saham Rp 495,65 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.380.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri turun 0,32 persen, sektor saham perdagangan melemah 0,43 persen dan sektor saham barang konsumsi turun 0,03 persen.

Sektor saham industri dasar menguat 2,27 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,40 persen dan sektor saham konstruksi menguat 1,39 persen.

Sedangkan saham-saham yang mencatatkan penguatan besar antara lain saham TINS naik 10,70 persen ke posisi Rp 1.190 per saham, saham MPPA menanjak 10,50 persen ke posisi Rp 200 per saham, dan saham INKP menguat 9,72 persen ke posisi Rp 6.775 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham AKSI melemah 15,72 persen ke posisi Rp 268 per saham, saham TAXI tergelincir 15,25 persen ke posisi Rp 50 per saham, dan saham ABMM merosot 15,25 persen ke posisi Rp 1.695 per saham.

Bursa saham Asia cenderung menguat kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,05 persen dan indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,24 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,31 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,62 persen, indeks saham Shanghai menanjak 1,38 persen.

Sementara itu, indeks saham Singapura naik 0,02 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,06 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG didorong pemerintah mampu menjaga tingkat stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan di tengah dinamika politik di Indonesia.

Ditambah ketidakpastian global sehingga memberikan katalis positif bagi meningkatnya tingkat kepercayaan investor. “Adapun rupiah terapresiasi terhadap dolar AS di tengah meningkatnya sentimen perang dagang,” ujar dia.

Pembukaan Perdagangan Saham Kemarin

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada pembukaan perdagangan Senin ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.345.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin 27 Mei 2019, IHSG melemah tipis 0,94 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.056,41,57. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG berbalik arah dan menguat 17,21 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.074,57.

Indeks saham acuan LQ45 menguat 0,34 persen ke level 952,58. Sebagian besar indeks saham acuam menghijau kecuali DBX yang turun 0,01 persen.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.078,38 dan terendah 6.054,76.

Sebanyak 154 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 57 saham melemah dan 118 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 20.941 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 426,8 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 2,47 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.345.

Seluruh sektor saham kompak menghijau. Saham pertambangan naik 0,75 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 0,70 persen dan sektor saham kontruksi menguat 0,62 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham GOLD naik 16,19 persen ke posisi Rp 488 per saham, saham PTSN mendaki 9,62 persen ke posisi Rp 1.140 per saham dan saham DKFT menanjak 8,79 persen ke posisi Rp 198 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham ABMM turun 20 persen ke posisi Rp 1.600 per saham, saham TAXI merosot 15,25 persen ke posisi Rp 50 per saham dan saham KPAL turun 11,90 persen ke level Rp 111.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya