Kian Perkasa, IHSG Dibuka di Zona Hijau

IHSG berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan di Rabu pekan ini

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Nov 2020, 09:10 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 09:09 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan di Rabu pekan ini. Investor asing tercatat beli saham pada pagi hari ini.

Pada pra pembukaan perdagangan Rabu (11/11/2020), IHSG menguat 12,82 poin atau 0,23 persen ke level 5.475,56. Pada awal perdagangan, IHSG masih melanjutkan pergerakan di zona hijaunya dengan naik 20 poin atau 0,37 persen ke 5.482,85.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,63 persen ke posisi 869,40. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.471,59. Sedangkan terendah 5.471,59.

Sebanyak 167 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 43 saham melemah dan 159 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 33.017 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 661,2 triliun.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 70 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.035 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu barang konsumsi yang turun 0,42 persen.

Sektor yang menguat dipimpin oleh sektor aneka industri yang melonjak 1,82 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang menguat 0,84 persen dan sektor perkebunan menguat 0,54 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain PNGO naik 8,55 persen ke Rp 635 per lembar saham. Kemudian FREN naik 7,94 persen ke Rp 68 per saham dan CSMI naik 7,55 persen ke Rp 570 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain BBHI turun 6,92 persen ke Rp 242 per lembar saham, NZIA yang turun 6,79 persen ke Rp 151 per lembar saham dan KOTA turun 6,72 persen ke Rp 222 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Kemarin

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa ini. Sejak awal pekan, IHSG selalu ditutup di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (9/11/2020), IHSG ditutup melonjak 106 poin atau 1,99 persen ke posisi 5.462,73. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 2,79 persen ke posisi 863,96.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.469,18 dan terendah 5.412,59.

Pada sesi penutupan pedagangan, 275 saham perkasa sehingga membawa IHSG di zona hijau. Sedangkan 178 saham tertekan dan 158 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham sangat ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.048.619 kali dengan volume perdagangan 16,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,4 triliun.

Investor asing beli saham Rp 1,7 riliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.052.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu pertambangan ang turun 0,96 persen.

Penguatan dipimpin oleh sektor keuangan yang melonjak 3,94 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar yang menguat 2,42 persen dan sektor aneka industri yang juga naik 2,26 persen.

Saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain ARGO yang naik 24,35 persen ke Rp 1.685 per lembar saham. Kemudian ALKA yang naik 23,85 persen ke Rp 322 per lembar saham dan BOLT yang yang naik 23,21 persen ke Rp 690 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain CSAP yang melemah 7 persen ke Rp 372 per lembar saham. Kemudian FORU turun 6,90 persen ke Rp 81 per lembar saham dan NZIA turun 6,90 persen ke Rp 162 per lembar saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya