Liputan6.com, Jakarta - Krispy Kreme Inc, jaringan donat yang dimiliki oleh JAB Holdings BV sedang berupaya mengumpulkan dana USD 640 juta atau sekitar Rp 9,23 triliun (asumsi kuers Rp 14.436 per dolar AS) dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Krispy Kreme berencana jual hampir 27 juta saham di kisaran USD 21-USD 24 per lembar saham. Dengan kisaran harga itu, nilai pasar Krispy Kreme mencapai USD 3,86 miliar berdasarkan saham beredar yang terdaftar dalam pengajuan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Sejak diakuisisi oleh konglomerat JAB yang berbasis di Luksemburg pada 2016, Krispy Kreme telah memperluas jaringan onlinenya. Bisnis e-commerce sekarang menyumbang hampir seperlima dari penjualan di Amerika Serikat didorong oleh konsep pengiriman Cookies Insomnia. Demikian mengutip dari yahoo finance, Rabu (23/6/2021).
Advertisement
Baca Juga
Krispy Kreme akan memakai dana hasil IPO untuk membayar utang dan membeli kembali saham, serta keperluan umum perusahaan. JAB akan terus memiliki hampir 78 persen saham Krispy Kreme setelah IPO.
Penawaran saham ini dipimpin oleh JPMorgan Chase and Co, Morgan Stanley, Bank of America Corp, dan Citigroup Inc. Perseroan akan mencatatkan saham di Nasdaq Global Select Market dengan symbol DNUT.
Perseroan mencatat pendapatan USD 322 juta atau naik 23 persen pada kuartal yang berakhir 4 April 2021. Kerugian bersih menyusut dari USD 11 juta pada 2020 menjadi USD 378.000 pada 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bakal Kembali Mejeng di Bursa Saham AS
Sebelumnya, jaringan toko donat Amerika Serikat (AS), Krispy Kreme diketahui telah mengajukan rencana penawaran perdana (initial public offering/IPO) kepada regulator AS.
Langkah tersebut akan membuat Krispy Kreme kembali menjadi perusahaan publik setelah lima tahun menjadi perusahaan pribadi (private).Dilansir dari CNBC, Rabu, 5 Mei 2021, perusahaan pertama kali go public pada 2000, tetapi harus mengajukan kebangkrutan Bab 11 setelah audit laporan keuangan dan penurunan penjualan di sejumlah waralabanya.
Perusahaan kemudian dibeli oleh JAB Holding Co dan menjadi perusahaan privat dalam kesepakatan senilai USD 1,35 miliar pada 2016.
Menurut pemantauan Dealogic, langkah Krispy Kreme ini akan mengantarnya memasuki ledakan bersejarah di pasar modal AS, dengan penghasilan perusahaan mencapai USD 167 miliar pada 2020.
Capaian kinerja itu sejalan dengan meningkatnya permintaan untuk makanan ringan dan permen dari pelanggan selama pembatasan sosial karena pandemi covid-19.
Sebagai bagian dari promosi awal tahun ini, perusahaan memberikan donat dengan topping glaze gratis kepada siapa saja yang menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 yang valid di toko Krispy Kreme di Amerika Serikat.
Krispy Kreme membuka toko pertamanya di Carolina Utara pada 1937. Perusahaan kini tercatat memiliki 12.000 toko kelontong dan toko serba ada di Amerika Serikat dan mengoperasikan hampir 1.400 toko di 33 negara.
Advertisement