Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) gandeng PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) (WIKA-WEGE KSO) untuk mengerjakan proyek Fisik dan Bangunan Rumah Sakit Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Vertikal Surabaya dengan nilai kontrak Rp 1,49 triliun.
Mengutip keterangan tertulis, Rabu (2/11/2022), terpilihnya WIKA-WEGE KSO ditandai dengan penandatanganan kontrak bersama Kemenkes yang dihadiri oleh Pengguna Anggaran Kementerian Kesehatan Azhar Jaya, Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Aswan Usman, Direktur Operasi III WIKA Rudy Hartono, Kepala Divisi Bangunan Gedung WIKA Mochamad Yusuf, GM Pemasaran BGLN WIKA Bobby Iman Setya, Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita, Direktur Operasi II Wika Gedung Akhmadi Tricahyono di Surabaya, pada 26 Oktober 2022.
Baca Juga
Adapun lingkup pekerjaan WIKA-WEGE KSO meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mechanical, electrical and plumbing engineering serta infrastruktur.
Advertisement
Pengguna Anggaran Kementerian Kesehatan, Azhar Jaya menyampaikan pembangunan proyek ini merupakan wujud transformasi layanan kesehatan dan mendukung program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dalam mempercepat pemerataan pelayanan Rumah Sakit.
"Visi yang sangat mulia dari Kementerian mendorong kita untuk mempercepat pembangunan pelayanan rumah sakit, sehingga terpilihnya konsorsium WIKA-WEGE diharapkan proyek ini bisa berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu dengan kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Pengguna Anggaran Kementerian Kesehatan, ujar Azhar Jaya.
Direktur Operasi Wijaya Karya Rudy Hartono mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
"WIKA-WEGE KSO menggunakan Value Engineering (VE) dan inovasi Building Information Modelling (BIM) pada pekerjaan struktur untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan," ungkap Rudy Hartono.
Dengan rekam jejak Wijaya Karya yang dipadukan dengan kompetensi WEGE pada proyek Bangunan Gedung, Rudy Hartono meyakini proyek RS UPT Vertikal Surabaya akan selesai dengan mutu yang baik.
Wijaya Karya Danai Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya Wilayah 2 Rp 100 Miliar
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berikan fasilitas non cash loan kepada entitas anak, PT Wijaya Karya Industri energi (WINNER) senilai Rp 100 miliar.
WINNER saat ini memerlukan pendanaan dalam bentuk non cash loan guna mendukung pelaksanaan proyek pembangunan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) Wilayah 2, pemenuhan kebutuhan material impor dan lokal untuk proyek tersebut, dan kebutuhan retail untuk produk water heater.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, perseroan mempunyai fasilitas dari salah satu mitra perbankan perseroan yang menyediakan fasilitas pinjaman untuk proyek di bidang energi baru terbarukan. Sehingga perseroan berencana memberikan non cash loan kepada WINNER sebanyak banyaknya Rp 100 miliar dengan kompensasi sebesar 0,75 persen per tahun atas nilai realisasi plafon.
“Berdasarkan perjanjian antara perseroan dan WINNER tentang pemanfaatan fasilitas non cash loan WINNER oleh perseroan pada 7 Oktober 2022, perseroan memberikan plafon pinjaman berupa pemanfaatan fasilitas non cash loan yang dapat dimanfaatkan oleh WINNER sebanyak-banyaknya sebesar Rp 100 miliar,” ungkap manajemen Wijaya Karya dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (11/10/2022).
Perseroan dan PT WIjaya Karya Rekayasa Konstruksi saat ini merupakan pemegang saham PT Wijaya Karya Industri energi (WINNER) dengan kepemilikan perseroan 40 persen dan WRK 60 persen. Perseroan juga merupakan pemegang saham mayoritas WRK dengan kepemilikan sebesar 97,99 persen.
Pertimbangan dilakukannya transaksi ini adalah sebagai upaya perseroan untuk mendukung operasional Winner sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan dengan memberikan dukungan pinjaman fasilitas non cash loan.
Sehingga perseroan memperoleh imbal hasil berupa kompensasi penggunaan fasilitas pinjaman yang akan menambah pendapatan dan memberikan kontribusi positif terhadap keuangan perseroan.
Advertisement
Kontrak Baru Wika
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah meraih kontrak baru baru Rp 18 triliun dari target kontrak baru 2022 sebesar Rp 39 triliun.
"Sampai saat ini Rp 18 triliun, akhir tahun targetkan kontrak baru Rp 39 triliun," ujar Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito, saat paparan publik live 2022, Selasa, 13 September 2022.
Mengutip Antara, kontrak baru didominasi proyek pemerintah antara lain proyek pendukung pelaksanaan Presidensi G20 yang terdiri dari revitalisasi VVIP Bandara Halim Perdanakusuma, revitalisasi bandara VVIP I Gusti Ngurah Rai, preservasi jalan dan jembatan di Bali.
Preservasi itu meliputi ruas Simpang Pesanggaran-Nusa Dua, Jimbaran-Uluwatu dan Penataan Lanskap Bundaran, Pedestrian, serta Median Ruas Jalan Bandara Ngurah Rai.
Proyek pendukung lainnya antara lain proyek peningkatan, pembangunan jalan dan jembatan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dari kontrak baru tersebut, PT Wijaya Karya Tbk mendapatkan dua proyek ibu kota nusantara (IKN) senilai Rp 1,1 triliun.
"Rp 1,1 triliun untuk dua proyek (IKN-red). Proyek tol dan rumah untuk pekerja mencapai Rp 1,1 triliun," kata dia.
Dua proyek itu antara lain proyek jalan tol Kariangau-Simpang Tempadung dan hunian untuk pekerja. Agung menuturkan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah lelang beberapa paket pekerjaan yang sudah diteken kontrak dan sebagian besar lainnya dalam proses lelang.
Proyek IKN
"Ada dua yang kita dapat dan sudah mulai kerjakan di sana, pertama adalah jalan tol dari Kariangau sampai dengan Simpamng Tempadung, di mana pada hari ini telah diadakan pre construction meeting sehingga mulai pekan ini kita sudah memulai pelaksanaan untuk jalan tol tersebut," ujar dia.
Perseroan juga sudah ditunjuk dan mulai bekerja di IKN terkait proyek pembangunan hunian untuk pekerja. Wika melaksanakan pembangunan dengan memakai teknologi modular yang merupakan unggulan dari WIKA Gedung.
Teknologi ini memungkinan pembangunan dilakukan cepat dengan mutu dan estetika yang baik dengan kecepatan cukup tinggi.
"Di luar itu kita sedang memproses beberapa tender yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, sehingga memang seperti sudah saya sampaikan target kita untuk IKN cukup besar karena merupakan anggaran dari pemerintah yang merupakan prioritas bagi WIKA," kata dia.
Ia menuturkan, proyek IKN menjadi daya tarik bagi Wijaya Karya sebagai pelaku usaha kontruksi. Terkait dengan persiapan, Wika telah mempersiapkan diri sangat baik di IKN mulai dari kantor di Kalimantan Timur.
Advertisement