Liputan6.com, Jakarta - PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mengumumkan kinerja untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,05 triliun, turun 6,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,19 triliun.
Lini bisnis unggas masih menjadi kontributor utama penyumbang pendapatan Perusahaan sebesar 61 persen, diikuti dengan lini bisnis peternakan sapi potong sebesar 16 persen, makanan olahan sebesar 15 persen, komoditas pertanian sebesar 4 persen, dan energi serta konstruksi sebesar 5 persen.
Baca Juga
Secara keseluruhan Perusahaan membukukan pendapatan hingga Rp 3,3 triliun pada kuartal III 2022. Masih mahalnya harga pakan ternak unggas nasional dan dampak wabah endemi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada ternak sapi menjadi faktor utama yang menekan pendapatan dan laba Perusahaan.
Advertisement
Melansir laporan keuangan perseroan, pada periode ini WMUU berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 1,8 triliun dari Rp 1,89 triliun pada September 2021.
Sayangnya, laba kotor tetap mengalami penurunan 19,39 persen menjadi Rp 244,08 miliar dibandingkan September tahun lalu sebesar Rp 302,79 miliar. Pada periode ini, perseroan mengantongi laba usaha sebesar Rp 168,46 miliar, turun 21,7 persen dibandingkan September 2021 sebesar Rp 215,14 miliar.
Aset Perseroan
Setelah dikurangi beban lain-lain dan pajak, perseroan mengantongi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 91,11 miliar, turun 36,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 144,43 miliar Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 91,1 miliar, turun 36,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 144,1 miliar.
Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 7,04 dari sebelumnya Rp 11,13. Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 2,68 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 2,31 triliun.
Liabilitas sampai dengan September 2022 naik menjadi 1,39 triliun dari Rp 1,08 triliun pada Desember 2021. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp 1,29 triliun dari Rp 1,22 triliun pada akhir tahun lalu.
Advertisement
Direktur Widodo Makmur Unggas Beli 600 Juta Saham WMUU
Sebelumnya, Direktur PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) Wahyu Andi Susilo menambah kepemilikan saham WMUU pada 23 Juni 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (27/6/2022), Wahyu Andi Susilo beli 600 juta saham Widodo Makmur Unggas atau setara 4,64 persen dengan harga Rp 142 per saham di pasar negosiasi.
Dengan demikian, total nilai pembelian saham WMUU Rp 85,20 miliar. Adapun transaksi tersebut masuk pengalihan yang tidak akibatkan perubahan pengendalian perseroan.
“Tujuan transaksi pengalihan kepemilikan yang tidak mengakibatkan perubahan pengendalian PT Widodo Makmur Perkasa Tbk sebagai pengendali di WMUU,” tulis Direktur Keuangan PT Widodo Makmur Unggas Tbk Wahyu Andi Susilo.
Setelah transaksi tersebut, Wahyu memiliki 608 juta saham WMUU atau setara 4,7 persen dengan status kepemilikan saham langsung. Sebelumnya Wahyu memiliki 8 juta saham WMUU atau setara 0,06 persen.
Selain itu, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk juga menyampaikan keterbukaan informasi mengenai laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perseroan pada 24 Juni 2022.
Selanjutnya
Perseroan mengalihkan saham WMUU melalui transaksi pasar negosiasi di BEI sebanyak 521.066.700 saham. Dengan demikian, setelah transaksi, kepemilikan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk di WMUU menjadi 7,156 miliar saham atau setara 55,29 persen dari seluruh saham dalam WMUU.
Perseroan mengalihkan saham WMUU dengan harga Rp 142 per saham yang dilakukan di pasar negosiasi di BEI pada 23 Juni 2022. Sebelum transaksi, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk memiliki saham WMUU sebanyak 7.677.200.800 atau 59,32 persen dari seluruh saham dalam WMUU.
Berdasarkan data RTI, pemegang saham WMUU per 30 April 2022 antara lain PT Widodo Makmur Perkasa Tbk sebesar 63,46 persen, PT Maybank Sekuritas Indonesia 9,35 persen, dan masyarakat sebesar 27,19 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Juni 2022, saham WMUU stagnan di posisi Rp 140 per saham. Saham WMUU berada di level tertinggi Rp 142 dan terendah Rp 138 per saham.Total volume perdagangan 17.169.000 saham dengan nilai transaksi Rp 2,4 miliar. Total frekuensi perdagangan 1.246 kali.
Advertisement