Mirae Asset Sekuritas Prediksi IHSG 7.880 pada 2023

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia prediksi, sepanjang Januari, indeks saham utama domestik itu dapat mencapai 6.953 berdasarkan analisis teknikal.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 10 Jan 2023, 15:04 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2023, 15:04 WIB
Media Day Mirae Asset Sekuritas, Selasa (10/1/2022). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Media Day Mirae Asset Sekuritas, Selasa (10/1/2022). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia prediksi pertumbuhan bursa saham masih sama dengan prediksi pada akhir tahun lalu dengan proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai 7.880 pada 2023, tumbuh sekitar 15 persen dari dari posisi akhir 2022. 

"Ekspektasi IHSG untuk 2023 di level 7.880," kata Senior Investment Information Mirae Asset, Martha Christina dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Selasa (10/1/2022).

Martha prediksi, sepanjang Januari, indeks saham utama domestik itu dapat mencapai 6.953 berdasarkan analisis teknikal. 

"Kami memprediksi pergerakan IHSG akan terbatas bulan ini dengan support-resistance IHSG pada rentang 6.739-7.084, terutama karena investor kami prediksi wait and see terhadap data ekonomi makro," kata dia.

Selain itu, investor juga masih akan memperhatikan nilai jual bersih asing yang sudah mencapai 1,7 triliun pada pekan pertama Januari, menyusul Rp 20 triliun sepanjang Desember.

Bagi investor, Martha memilih dua sektor saham, yaitu perbankan dan barang konsumsi. Kedua saham sektor tersebut bisa dipertimbangkan untuk saat ini.

Untuk rekomendasi saham, Martha memilih saham, seperti BBCA dengan target harga Rp 10.100 per saham, BBRI dengan target harga Rp 6.100 per saham, BMRI dengan target harga Rp 12.300 per saham, BBNI dengan target harga Rp 12.500 per saham, INDF, MYOR, dan ICBP dengan target harga Rp 12.100 per saham.

Dalam ksempatan yang sama, Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta, mengatakan faktor ekonomi makro yang sedang ditunggu-tunggu investor dalam waktu dekat adalah keputusan suku bunga bank sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) pada awal Februari. 

 “Saat ini, berdasaarkan data yang dikompilasi CME dan Bloomberg, mayoritas pelaku pasar global memprediksi suku bunga acuan Fed Fund Rate akan dinaikkan 25 bps menjadi 4,5 persen -4,75 persen dari posisi saat ini 4,25 persen-4,5 persen,” kata Nafan.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IPO 2023 Masih Ramai, Mirae Asset Sekuritas Sudah Kantongi 6 Mandat

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pelaku pasar optimistis gelaran penawaran umum perdana saham (initial publik offering/IPO) 2023 masih ramai, kendati ekonomi global diselimuti potensi resesi. Di Indonesia sendiri, tahun depan mulai memasuki tahun politik jelang pemilihan umum (pemilu) 2024.

Sebagai gambaran, biasanya pemilu jadi pertimbangan perusahaan untuk IPO. Calon emiten kemungkinan akan mempercepat IPO atau memilih untuk menunda hingga pemilu selesai.

Jika pelaku pasar menilai pemilu berlangsung aman dan tak ada potensi perubahan kebijakan yang signifikan, biasanya kondisi pasar tak akan terlalu bergejolak.

“Kalau saya lihatnya masih sangat bagus walaupun dekati pemilu, peluangnya masih sangat bagus. Resesi kita melihat juga kekonomi kita cukup kuat, jadi peluangnya masih sangat baik IPO tahun depan,” kata Direktur Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi baru-baru ini di Jakarta, ditulis Senin (26/12/2022).

Dalam catatannya, Mirae Sekuritas Indonesia sudah mengantongi sekitar enam mandat IPO untuk tahun depan. Mengakhiri 2022, PT Lavender Bina Cendikia Tbk menjadi perusahaan ke-tujuh yang diantarkan Mirae Asset Sekuritas untuk IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Perusahaan itu diperkirakan dapat mencatatkan sahamnya di papan bursa pada awal tahun depan.

“Untuk tahun 2022, PT Lavender Bina Cendikia Tbk yang terakhir, meski nanti akan tercatat di BEI pada Januari 2023. Tapi kalau untuk tahun depan kita ada berapa. Ada lima atau enam deal pipeline kita. Sektornya beragam, ada macam-macam,” beber Mukti.

Adapun enam perusahaan yang proses IPO-nya sudah selesai dan sudah menjadi perusahaan terbuka adalah:

• PT Adhi Karya Commuter Properti Tbk (ADCP)

• PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)

• PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES)

• PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL)

• PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT)

• PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX)

 

 


Masuk Tahun Politik, Mirae Asset Sekuritas Jagokan Saham Ini

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, memasuki tahun politik, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis sektor konsumer akan berkibar. Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menjelaskan, sektor ini diuntungkan dari belanja yang dilakukan sehubungan dengan kampanye jelang pemilihan umum (pemilu) 2024.

"Secara historical, indeks kepercayaan konsumen (IKK) naik trennya kurang lebih sejak satu tahun sebelum pemilu. Dan kali ini, pemilunya bukan hanya satu kali. Tapi tiga, Presiden, level DPR, dan level Pemda. Ini membuat daya beli masyarakat akan terdongkrak, dan ini positif untuk customer goods,” kata dia dalam konferensi pers Sage Talk & Market Outlook di Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022, dikutip Rabu (7/12/2022).

Hariyanto mengungkapkan, penjualan sektor konsumen mencatat pertumbuhan tahunan (year on year/YoY) yang lebih tinggi selama tiga kuartal sebelum pemilu, dibandingkan pertumbuhan YoY pada kuartal sebelumnya. Hal itu utamanya disebabkan oleh dana kampanye yang sudah mulai bergulir, setidaknya satu tahun sebelum pemilu.

“Selain karena sentimen pemilu, kami menyukai sektor konsumer non-siklis karena menurut kami margin keuntungan mereka akan meningkat dan pendapatan mereka akan mengalami pertumbuhan yang layak pada 2023 sebagai dampak dari harga jual yang lebih tinggi dan biaya produksi yang dinormalisasi,” kata Hariyanto.

Informasi saja, harga produk pertanian atau agrikultur sempat meningkat sepanjang 2021 dan melonjak pada kuartal II 202. Hal itu disebabkan oleh gangguan pasokan yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina. Sementara Hariyanto memperkirakan harga CPO, jagung, kopi, dan gandum akan terus normal pada 2023.

“Kombinasi ASP yang lebih tinggi dan normalisasi biaya produksi pada tahun depan akan membuat margin keuntungan bahan pokok konsumen meningkat pada 2023 setelah mencapai titik terendah pada kuartal II hingga kuartal III 2022,” ujar dia.

 

 


Saham Pilihan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

ICBP

Mirae Asset Sekuritas Indonesia jagokan saham ICB lantaran perusahaan berhasil menorehkan pemulihan marjin keuntungan dari penjualan produk mie instan akan berlanjut pada kuartal-kuartal mendatang, sebagian besar karena dampak jangka waktu normalisasi harga gandum dan CPO.

Bersamaan dengan itu, perusahaan membatasi kerugian valas pada kuartal-kuartal mendatang harus dibatasi, sejalan dengan pelemahan Rupiah. Di sisi lain, perusahaan juga akan mendapat sentimen positif dari pemilu.

INDF

Alasan utama saham ini jadi pilihan adalah pemulihan margin laba CBP pada kuartal III 2022 yang disebut akan berlanjut pada kuartal-kuartal mendatang. Bersamaan dengan itu, Mirae Asset Indonesia berkeyakinan kerugian valas pada kuartal mendatang dapat dibatasi. Sama seperti ICBP, INDF juga menjadi perusahaan yang tersengat sentimen positif sepanjang tahun politik jelang pemilu 2024.

Tak kalah menarik, INDF diperkirakan akan membagikan dividen sekitar Rp 295 pada Juli 2023, menghasilkan hasil dividen yang layak sebesar 4,3 persen.

MYOR

Hariyanto menjelaskan, MYOR diuntungkan dari melemahnya Rupiah karena 45 persen pendapatannya berasal dari pasar ekspor.

Di sisi lain, kenaikan harga jual per gram akan semakin meningkatkan marjin keuntungannya, dari perkiraan sebelumnya 18-20 persen harga jual per gram sementara realisasi sampai dengan kuartal III 2022 telah mencapai 15 persen. Adapun pendapatan perusahaan pada tahun depan didorong dari pelonggaran harga gandum, kopi, dan CPO.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya