Lippo Karawaci Kantongi Laba Rp 1,15 Triliun pada Semester I 2023

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pendapatan naik 18,50 persen menjadi Rp 3,9 triliun dan mencetak laba hingga semester I 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Jul 2023, 20:07 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 20:07 WIB
Lippo Karawaci meluncurkan apartemen dengan ruang 2 lantai (mezanin) bertajuk URBN X di kawasan strategis di Lippo Village, Tangerang. (Dok LPKR)
Lippo Karawaci meluncurkan apartemen dengan ruang 2 lantai (mezanin) bertajuk URBN X di kawasan strategis di Lippo Village, Tangerang. (Dok LPKR)

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melaporkan kinerja keuangan perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan Rp 8,01 triliun. Pendapatan itu naik 18,50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,76 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan ikut naik menjadi Rp 4,6 triliun dari Rp 3,9 triliun pada semester I 2022. Sehingga perseroan membukukan laba kotor Rp 3,4 triliun, masih naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 2,78 triliun.

Pada periode ini, beban usaha tercatat sebesar Rp 2,09 triliun, penghasilan lainnya tercatat sebesar Rp 1,37 triliun, dan beban lainnya sebesar Rp 153,12 miliar. Sehingga diperoleh laba usaha Rp 2,52 triliun, naik signifikan dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 87,21 miliar.

Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat (28/7/2023), pada paruh pertama tahun ini perseroan membukukan beban keuangan sebesar Rp 894,19 miliar dan bagian laba dari entitas asosiasi sebesar Rp 47,67 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, Lippo Karawaci berhasil mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,15 triliun.

Berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, di mana perseroan membukukan rugi Rp 1,21 triliun. Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 49,89 triliun dari Rp 49,87 triliun pada Desember 2022. Liabilitas susut menjadi RP 29,5 triliun dari sebelumnya Rp 30,73 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 20,38 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 19,14 triliun.

 

Hambatan Makro Menghadang, Lippo Karawaci Masih Yakin Capai Target Prapenjualan Rp 4,9 Triliun pada 2023

Lippo Karawaci meluncurkan apartemen dengan ruang 2 lantai (mezanin) bertajuk URBN X di kawasan strategis di Lippo Village, Tangerang. (Dok LPKR)
Lippo Karawaci meluncurkan apartemen dengan ruang 2 lantai (mezanin) bertajuk URBN X di kawasan strategis di Lippo Village, Tangerang. (Dok LPKR)

Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) telah mengumumkan target prapenjualan sebesar Rp 4,9 triliun pada 2023. Untuk mengejar target tersebut, Lippo Karawaci akan meluncurkan sejumlah produk baru untuk memperluas penetrasi pasar, mulai dari pembeli rumah perdana hingga kelas premium.

Selain berkomitmen untuk mengenalkan produk baru dengan harga yang beragam untuk menarik segmen pembeli baru, Lippo Karawaci juga akan berupaya memenuhi pangsa pasar yang lebih besar.

"Kami juga terus mengamati faktor risiko makro yang dapat mempengaruhi penjualan pemasaran ke depan. Kami bangga dengan pencapaian kami di tahun 2022. Namun, perlu mengelola hambatan makro yang semakin menantang pada 2023, termasuk tekanan inflasi dan meningkatnya lingkungan suku bunga, yang dapat menyebabkan melemahnya permintaan," jelas Group CEO Lippo Karawaci  John Riady, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023). 

John Riady juga menambahkan sebagian besar prapenjualan 2023 akan didorong oleh produk residensial baru, termasuk proyek rumah tapak hingga unit apartemen bertingkat rendah dan menengah di kawasan Lippo Village dan Lippo Cikarang.

Seperti diketahui, Lippo Karawaci membukukan pra penjualan sebesar Rp 4,76 triliun pada tahun 2022. Lebih dari 53 persen pra penjualan 2022 didorong oleh proyek perumahan yang menargetkan pemilik rumah perdana seperti Cendana Homes Series, Waterfront Uptown Estates, Holland Village Manado, dan proyek perumahan di Tanjung Bunga.

Adapun dari sisi kontribusi penjualan berdasarkan lokasi, Lippo Village tetap menjadi kontributor terbesar dengan 37 persen, diikuti oleh Lippo Cikarang dengan 29 persen.

 

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 14,8 Triliun pada 2022, Pendorongnya Proyek Cendana Parc

Sun Plaza, mal yang dimiliki oleh Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR Trust), memperoleh sertifikasi green building EDGE.  (Dok Lippo Karawaci)
Sun Plaza, mal yang dimiliki oleh Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR Trust), memperoleh sertifikasi green building EDGE.  (Dok Lippo Karawaci)

Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), mampu meraih pendapatan Rp 14,8 triliun pada 2022. Pendapatan ini didukung oleh serah terima proyek rumah tapak yang berhasil dilakukan dengan tepat waktu, pertumbuhan layanan kesehatan yang berkelanjutan, serta pemulihan di lini bisnis pusat perbelanjaan dan hotel.

Group CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, pendapatan real estat Lippo Karawaci meningkat signifikan sebesar 46 persen kuartal per kuartal menjadi Rp 1,4 triliun di kuartal IV 2022.

Kenaikan ini terutama karena didorong oleh serah terima 495 unit Cendana Parc, salah satu proyek rumah tapak yang dikembangkan di Lippo Village, Tangerang.

"Adapun pendapatan prapenjualan Lippo Karawaci pada 2022 sebesar Rp 4,76 triliun, kata dia, Senin (3/4/2023).

Pendapatan sektor layanan kesehatan yang ditopang oleh anak usaha lippo Karawaci , yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), tetap stabil di kuartal IV 2022 dengan kenaikan 3 persen kuartal per kuartal menjadi Rp 2,6 triliun.

SILO menjadi kontributor utama terhadap total pendapatan Lippo Karawaci sebesar 64 persen pada tahun 2022.

Sementara itu, sektor bisnis lifestyle terus menunjukkan pemulihan dengan peningkatan pendapatan 15 persen kuartal per kuartal menjadi Rp 332 miliar di kuartal IV 2022.

 

Tantangan 2023

20170206-Area hunian alternatif bagi para ekspatriat
Terpilihnya Lippo Karawaci dan BSD sebagai alternatif hunian dikarenakan harga sewa yang masih kompetitif, serta dekat dengan lokasi tempat para ekspatriat bekerja.

John Riady melanjutkan, Lippo Karawaci bangga dengan kinerja keuangan dan pencapaian bisnis di tahun 2022, yang mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan operasional yang signifikan yang dilakukan oleh unit-unit bisnis.

"Namun demikian, kami menyadari latar belakang ekonomi makro yang menantang, dan perlu menyesuaikan strategi kami untuk memitigasi dampak keuangan dari ketidakpastian ekonomi yang lebih besar dan kenaikan suku bunga, di antara faktor-faktor lainnya,"kata dia. 

"Memasuki tahun 2023, kami akan fokus untuk menyelesaikan serah terima proyek dengan tepat waktu dan menangkap lebih banyak permintaan melalui peluncuran produk baru, sambil mempertahankan kinerja operasional yang kuat dari bisnis layanan kesehatan dan lifestyle.” tutup John.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya