Fitch Ingatkan Potensi Penurunan Peringkat Bank di AS

Fitch Ratings memperingatkan industri perbankan potensi penurunan peringkat kredit bank termasuk JPMorgan Chase.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Agu 2023, 09:17 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 09:16 WIB
Wall Street
Analis Fitch Ratings mengingatkan industri perbankan Amerika Serikat (AS) semakin dekat ke sumber turbulensi lain. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Liputan6.com, New York - Analis Fitch Ratings memperingatkan industri perbankan Amerika Serikat (AS) semakin dekat ke sumber turbulensi lain. Ada risiko penurunan peringkat yang besar-besaran terhadap bank AS yang bahkan dapat mencakup bank seperti JPMorgan Chase.

Dikutip dari CNBC, Rabu (16/8/2023), lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings memangkas penilaiannya terhadap kesehatan industri pada Juni 2023. Sebuah langkah yang menurut analis Chris Wolfe sebagian besar tidak diperhatikan karena tidak memicu penurunan peringkat pada bank.

Akan tetapi, penurunan satu tingkat lagi dari skor industri menjadi A+ dari AA- akan memaksa Fitch untuk kembali evaluasi peringkat masing-masing lebih dari 70 bank yang dicakupnya. Hal itu disampaikan Analis Chris Wolfe kepada CNBC.

“Jika kami memindahkannya ke A+, itu akan kalibrasi ulang semua ukuran keuangan kami dan mungkin akan diterjemahkan ke dalam tindakan pemeringkatan negatif,” ujar Wolfe.

Perusahaan pemeringkat kredit yang diandalkan investor obligasi akhir-akhir ini mengguncang pasar dengan tindakan mereka.

Pekan lalu, Moody’s menurunkan peringkat 10 bank kecil dan menengah serta memperingatkan pemangkasan peringkat dapat dilakukan untuk 17 pemberi pinjaman lainnya, termasuk lembaga lebih besar seperti Truist dan bank di Amerika Serikat.

Awal bulan ini, Fitch menurunkan peringkat kredit jangka panjang di AS karena disfungsi politik dan meningkatnya beban utang. Hal ini sempat diremehkan oleh pemimpin bisnis termasuk CEO JPMorgan Jamie Dimon.

Wolfe menuturkan, kali ini Fitch bermaksud beri sinyal ke pasar penurunan peringkat bank, meski bukan kesimpulan sebelumnya.

Aksi Fitch Ratings

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Tindakan Fitch pada Juni mengubah skor lingkungan operasi industri menjadi AA- dari AA karena tekanan pada peringkat kredit negara, kesenjangan peraturan yang diekspos oleh kegagalan bank regional pada Maret, dan ketidakpastian seputar suku bunga.

Masalah yang ditimbulkan oleh penurunan peringkat lainnya ke A+ adalah skor industri kemudian akan lebih rendah daripada beberapa pemberi pinjaman. Dua bank terbesar di negara itu berdasarkan aset, JPMorgan dan Bank of America kemungkinan akan alami penurunan peringkat menjadi A+ dari AA- dalam skenario ini. Hal ini karena bank tidak dapat diberi peringkat lebih tinggi dari lingkungan tempatnya beroperasi.

Jika institusi top seperti JPMorgan dipangkas, Fitch akan dipaksa untuk setidaknya mempertimbangkan penurunan peringkat pada semua peringkat bank lainnya, menurut Wolfe. Itu berpotensi mendorong beberapa pemberi pinjaman yang lebih lemah dan dekat ke status non-investment grade.

Sentimen Fitch itu menekan saham pemberi pinjaman termasuk JPMorgan, Bank of America dan Citigroup pada perdagangan Selasa, 15 Agustus 2023.

Fitch Pangkas Peringkat Utang Amerika Serikat Jadi AA+

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, Fitch Ratings menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 1 Agustus 2023 dari peringkat tertinggi AAA menjadi AA+.

Demikian mengutip dari laman CNN, Rabu (2/8/2023), penurunan peringkat utang terjadi setelah anggota parlemen negosiasi hingga menit terakhir pada kesepakatan plafon utang awal tahun ini mempertaruhkan default pertama AS.

Sementara itu, mengutip dari Channel News Asia, langkah Fitch tersebut memicu respons dari Gedung Putih dan mengejutkan investor meski krisis plafon utang telah diselesaikan dua bulan lalu.

Fitch menurunkan peringkat utang Amerika Serikat menjadi AA+ dari AAA. Fitch mencatat penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan dan berulang kali melakukan negosiasi plafon utang yang mengancam kemampuan pemerintah untuk membayar utangnya.

Fitch pertama kali menandai kemungkinan penurunan peringkat utang pada Mei, kemudian mempertahankan posisi tersebut pada Juni, setelah krisis plafon utang diselesaikan. Pihaknya bermaksud menyelesaikan peninjauan pada kuartal II 2023.

Dengan penurunan peringkat, Fitch menjadi lembaga pemeringkat kedua setelah Standard & Poor’s yang memangkas peringkat AAA.

Dolar AS jatuh terhadap mata uang lain, saham berjangka merosot, sedangkan obligasi berjangka menguat setelah pengumuman tersebut.

Beberapa investor dan analis memperkirakan dampak penurunan peringkat akan terbatas.

Langkah Fitch terjadi dua bulan setelah Presiden AS Joe Biden dan Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan Partai Republik mencapai kesepakatan plafon utang yang mengangkat batas pinjaman pemerintah sebesar USD 31,4 triliun, akhiri berbulan-bulan jurang politik.

“Dalam pandangan Fitch, telah terjadi penurunan yang stabil dalam standar tata kelola selama 20 tahun terakhir, termasuk fiskal dan utang, terlepas dari perjanjian bipartisan Juni untuk menangguhkan batas utang hingga Januari 2023,” tulis lembaga tersebut.

 

Respons Menkeu AS Janet Yellen

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen High-Level Seminar, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022)
Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen High-Level Seminar, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022) (dok: Arief)

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen tidak setuju dengan penurunan peringkat Fitch. Ia menyebutkan kalau penurunan peringkat sewenang-wenang dan berdasarkan data yang sudah ketinggalan zaman.

Gedung Putih memiliki pandangan serupa. Gedung Putih menyatakan sangat tidak setuju dengan keputusan tersebut.

“Ini menentang kenyataan untuk menurunkan peringkat Amerika Serikat pada saat Presiden Biden telah memberikan pemulihan terkuat dari ekonomi besar mana pun di dunia,” ujar Sekretaris Pers Gedung Karine Jean-Pierre.

Reputasi

Analis mengatakan, langkah itu menunjukkan kedalaman kerugian yang ditimbulkan Amerika Serikat (AS) oleh putaran berulang perdebatan kontroversial mengenai plafon utang yang mendorong negara itu hadapi jurang gagal bayar pada Mei.

“Ini pada dasarnya memberi tahu Anda pengeluaran pemerintah AS adalah masalah,” ujar Ekonom Mizuho Securities, Steven Ricchiuto.

Fitch mengatakan, kebuntutan politik berulang dan resolusi menit terakhir atas batas utang telah kikis kepercayaan dalam manajemen fiskal.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya