Trafik Internet XL Axiata Naik 34 Persen dan Laba Bersih Rp 1,3 Triliun Sepanjang 2021  

Trafik internet XL Axiata dilaporkan naik hingga 34 persen sepanjang 2021. Laba bersih XL Axiata pun mencapai Rp 1,3 triliun di 2021.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Feb 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 17:00 WIB
XL Axiata
XL Axiata mengumumkan kerja sama bidang cloud dengan Google Cloud (Foto: XL Axiata)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata mencatatkan pendapatan Rp 26,8 triliun sepanjang 2021. Angka ini meningkat 3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, tercatat laba bersih XL Axiata sebesar Rp 1,3 triliun.

Perusahaan juga melaporkan keberhasilannya meningkatkan kekuatan jaringan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan digitalisasi.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menyebut, perusahaan membelanjakan capex lebih besar di 2021 untuk meningkatkan kualitas jaringan dan digitalisasi. Dian menyebut, XL kini berfokus pada kepuasan pengalaman pelanggan alih-alih merespon persaingan tarif.

Dalam hal jaringan, hingga akhir 2021, total BTS XL Axiata sebanyak 162.282 unit dengan jumlah BTS 4G sebanyak 77.204 unit. Dari jumlah itu, XL telah melakukan fiberisasi ke lebih dari 50 persen site.

Kini, area yang dilayani 4G XL bertambah menjadi 458 kota/ kabupaten. Meningkatnya kekuatan jaringan XL pun membawa penggunaan layanan data yang lebih tinggi oleh pelanggan.

Berdasarkan keterangan, sepanjang 12 bulan di 2021, trafik internet XL naik hingga 34 persen ke 6.549 Petabyte. Kecepatan akses internet pun meningkat 20 persen sejak awal 2021.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Siapkan Rp 9 T untuk Capex 2022

XL Axiata
Ilustrasi XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Selain meningkatkan kekuatan jaringan, XL Axiata juga memperkenalkan layanan konvergensi dan manfaatnya ke pelanggan. Penetrasi layanan konvergensi XL kini mencapai 11 persen, memperlihatkan tumbuhnya permintaan atas produk ini.

Disebutkan pula, akuisisi Linknet bakal mendukung pengembangan produk konvergensi XL di masa mendatang.

Meski kompetisi di industri telko ketat dan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, XL Mampu menjaga performa keuangan, terbukti dari laba bersih Rp 1,3 Triliun yang dicatatkan.

XL Axiata sepanjang 2021 membelanjakan capex lebih besar. Pada 2021, capex meningkat 61,2 persen menjadi Rp 9,92 triliun.

Pada 2022, XL akan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 9 triliun.

Peluang Bisnis XL di 2022, 5G hingga Layanan Konvergensi

XL
Seorang petugas di menara BTS berupaya memperkuat jaringan XL di sepanjang tol baru untuk keperluan mudik 2017 (Sumber: XL Axiata)

Ada sejumlah peluang positif di industri telko di tahun 2022. Pertama, pemulihan ekonomi diprediksi akan terlaksana seiring prediksi akan meredanya Covid-19 pada 2022. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan siap pulih.

Kedua, cara kerja digital akan menciptakan permintaan jangka panjang untuk data. Ketiga, ada potensi permintaan layanan fixed broadband, karena tuntutan bekerja dari rumah dan kerja hibrid.

Terkait Omnibus Law, regulasi ini membawa peluang positif jangka panjang bagi industri melalui efisiensi capex dan opex untuk 5G dan manfaat lainnya.

"Kami melihat peluang pengembangan layanan konvergensi yang sangat luas di masa mendatang. Di satu sisi, layanan ini mampu memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menghadirkan akses internet cepat dan stabil," kata XL Axiata dalam pernyataan.

Bisnis layanan konvergensi pun dipercaya akan menimalkan tingkat churn dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

(Tin/Isk)

 

Infografis Tentang 5G

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya