Liputan6.com, Jakarta - Microsoft disebut-sebut tidak ingin para pesaing mereka, menggunakan indeks pencarian Bing untuk mendukung chatbot AI di platformnya.
Menurut laporan Bloomberg, perusahaan meminta dua mesin pencari dengan dukungan Bing yang tidak diungkap namanya, untuk membatasi akses ke data pencarian Microsoft sepenuhnya, jika terus menggunakan alat AI-nya.
Baca Juga
Bloomberg mencatat, ada beberapa mesin pencari yang mendapatkan lisensi data pencarian Bing dari Microsoft, termasuk DuckDuckGo, Yahoo, dan search engine AI You.com.
Advertisement
Dilansir The Verge, dikutip Senin (27/3/2023), DuckDuckGo menggunakan kombinasi Bing dan web crawler-nya sendiri, untuk memberikan hasil pencarian.
Sementara You.com dan Neeva juga menarik sebagian hasil pencarian mereka dari Bing, membantu menghemat waktu dan sumber daya yang menyertai proses crawling seluruh web.
Microsoft diketahui menarik garis penggunaan indeks pencarian Bing mereka, sebagai umpan untuk chatbot AI.
Sumber yang dekat dengan situasi ini memberi tahu ke Bloomberg, Microsoft yakin penggunaan data Bing dengan cara semacam itu adalah sebuah pelanggaran kontrak.
Perusahaan besutan Bill Gates itu pun bisa memilih untuk mengakhiri perjanjiannya, dengan search engine yang dituding menyalahgunakan informasi ini. Sejauh ini, belum terungkap platform apa yang dimaksud di kabar ini.
DuckDuckGo, pada bulan lalu, merilis DuckAssist. Ini adalah alat yang menyediakan ringkasan buatan AI dari Wikipedia dan sumber lain, untuk pencarian tertentu.
Sementara, You.com menawarkan fitur mengobrol dengan AI, yang memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna. Neeva di sisi lain, merilis alat AI serupa untuk membuat ringkasan dengan anotasi.
Â
Microsoft Nyatakan Konsisten Tegakkan Aturan
Kepada Bloomberg, Microsoft pun juga menyatakan telah menghubungi mitra yang tidak mematuhi perjanjian, dan mengatakan mereka secara konsisten menegakkan ketentuannya secara menyeluruh.
"Kami akan terus bekerja dengan mereka secara langsung dan memberikan informasi apa pun yang diperlukan untuk menemukan jalan ke depan," kata perusahaan lebih lanjut.
Namun tidak diketahui juga apakah Microsoft sudah menindak platform mesin pencari yang dimaksud.
Dengan kehadiran chatbot AI dalam Bing, ditambah mulai banyaknya kompetitor chatbot, bukan tidak mungkin Microsoft ke depannya bakal membuat hasil pencarian di platform itu eksklusif.
Chatbot AI Bing sendiri sudah dirilis Microsoft beberapa waktu lalu. Baru-baru juga terungkap, platform itu telah menggunakan GPT-4 buatan OpenAI, yang lebih canggih dari GPT-3.5 di ChatGPT.
Hal ini diungkap oleh Yusuf Mehdi, Corporate VP dan Consumer Chief Marketing Officer, Microsoft, melalui blog resmi Bing, bersamaan dengan diluncurkannya GPT-4 oleh OpenAI.
Advertisement
Chatbot AI Bing Sudah Pakai GPT-4 OpenAI
"Jika Anda telah menggunakan pratinjau Bing baru kapan saja dalam lima minggu terakhir, Anda telah mencoba versi awal dari model canggih ini," kata Mehdi, dikutip Kamis (16/3/2023).
Mehdi pun mengatakan, ketika OpenAI memperbarui GPT-4 dan seterusnya, Bing juga akan mendapatkan manfaat dari peningkatan tersebut.
Menurut Mehdi, apabila pengguna ingin menjajal GPT-4, dia cukup mendaftar untuk preview Bing versi terbaru. Setelah masuk, chatbot Bing akan bisa dipakai untuk pencarian, menjawab, hingga mengobrol di Bing.com.
Dikutip dari Tech Crunch, saat chatbot Bing diluncurkan, beberapa menebak bahwa Microsoft sudah menjalankan GPT-4. Namun, kabar itu tidak dikonfirmasi secara langsung oleh perusahaan.
Dengan ini, Microsoft pun dikonfirmasi menggunakan kombinasi GPT-4 dengan model Prometheus garapannya sendiri, untuk memberikan informasi yang lebih terkini, serta menempatkan pagar pembatas di sekitar model OpenAI tersebut.
Untuk language model GPT-4 yang diperkenalkan OpenAI sendiri, adalah generasi terbaru dari model bahasa AI yang mendukung aplikasi seperti ChatGPT dan Microsoft Bing.
Â
GPT-4 Diklaim Lebih Kreatif
OpenAI mengklaim, model ini lebih kreatif dan kolaboratif daripada sebelumnya, serta bisa menyelesaikan masalah yang sulit dengan akurasi yang lebih baik.
Selain itu, model bahasa AI GPT-4 juga dapat mengurai input teks dan gambar, meskipun hanya bisa merespon melalui teks.
Namun, OpenAI juga memperingatkan sistem ini mungkin masih memiliki masalah serupa dengan model sebelumnya, seperti kecenderungan untuk mengarang informasi atau "berhalusinasi", serta mungkin menghasilkan teks yang kasar.
Mengutip The Verge, Rabu (15/3/2023), OpenAI menyebut mereka telah bermitra dengan sejumlah perusahaan, untuk mengintegrasikan teknologi AI GPT-4 ke dalam produk-produknya, termasuk Duolingo, Stripe, dan Khan.
Sementara untuk masyarakat umum, model bahasa AI baru ini tersedia melalui ChatGPT Plus atau layanan berbayar ChatGPT, dan sudah mendukung chatbot AI Microsoft Bing.
(Dio/Ysl)
Advertisement