Keterampilan AI Generatif pada Karyawan Bisa Jadi Investasi Penting Perusahaan

Menurut Udemy, keterampilan AI generatif bisa jadi investasi penting dari perusahaan buat karyawan mereka, untuk menghadapi masa depan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Des 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2023, 16:00 WIB
Contoh pemanfaatan AI di tempat kerja
Ilustrasi bekerja dengan AI. (Foto: Pexels.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Platform belajar online Udemy mengungkapkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau AI generatif, akan punya dampak buat pekerjaan di 2024 dan masa depan.

Dalam laporannya yang bertajuk 'Global Learning & Skills Trends 2024', berdasarkan 15.000 data pengguna Udemy Business, ditegaskan bahwa investasi penting dilakukan organisasi dalam mempersiapkan tenaga kerja di masa depan.

Beberapa aspek yang disoroti termasuk pergeseran menuju ekonomi berbasis keterampilan (skill-based economy), penerimaan AI, dan peningkatan fokus pada pengembangan kepemimpinan.

Stephanie Stapleton Sudbury, President of Udemy Business mengatakan, para pimpinan perusahaan saat ini berusaha mendorong kinerja bisnis, di era yang terus berubah dengan memprioritaskan peningkatan keterampilan.

"Data kami menunjukkan bahwa organisasi sedang melakukan investasi yang substansial untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam bidang AI generatif guna meningkatkan produktivitas, memperkuat keterampilan teknis, dan mengembangkan kepemimpinan yang lebih tangguh," ujarnya.

Menurut Sudbury, mengutip siaran pers, Senin (25/12/2023), hal ini dilakukan karena mereka mengemban perubahan menuju organisasi yang berbasis keterampilan, karena mengadopsi potensi AI.

Udemy menyebutkan, akan banyak organisasi yang menghadapi tantangan kesenjangan keterampilan yang semakin besar, seiring kecepatan inovasi yang makin meningkat. Diperkirakan hal ini akan menyebabkan kekurangan tenaga kerja hingga 85 juta orang pada tahun 2030.

Maka dari itu, perusahaan disarankan untuk melakukan investasi di tiga bidang ini, saat merencanakan strategi bisnis tahun depan.

  • Kemampuan menavigasi perubahan skill yang cepat

Keterampilan yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan meningkat sekitar 10 persen setiap tahunnya, menyebabkan banyak keahlian yang dianggap penting pada tiga tahun lalu kini menjadi tidak relevan.

Udemy pun mendorong pemimpin bisnis untuk beralih ke strategi yang lebih praktis dengan penekanan pada pengembangan dan validasi keterampilan, bukan hanya bergantung pada gelar atau pengalaman kerja sebelumnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Adaptasi dengan AI Generatif dan Pimpinan yang Kuat

Ilustrasi ChatGPT
Ilustrasi ChatGPT, chatbot AI generatif yang mampu ciptakan malware canggih. (unsplash/Choong Deng Xiang)
  • Beradaptasi dengan kemajuan AI generatif

Para ahli memperkirakan AI generatif bisa menggantikan sampai 23 juta pekerjaan di Indonesia pada 2030, dan berpotensi menghemat USD 243,5 miliar dalam kapasitas produksi di negara ini.

Di sisi lain, AI generatif diperkirakan akan menciptakan hingga 23 juta pekerjaan baru pada tahun 2030 di Indonesia.

Oleh karena itu, banyak perusahaan berusaha melatih karyawan untuk menggunakan AI generatif, mengintegrasikan teknologi ini ke dalam rutinitas kerja sehari-hari.

  • Mengembangkan pemimpin yang kuat

Menurut Udemy, tenaga kerja saat ini mengalami tekanan yang besar akibat perubahan yang terjadi secara konstan, mulai dari semakin permanennya kerja hybrid, hingga munculnya AI generatif dan kesenjangan keterampilan yang makin besar.

Biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang tidak berkomitmen pun melebihi USD 8,8 triliun pada tahun 2022.

Jadi, penting bagi organisasi untuk berinvestasi dalam pengembangan kepemimpinan, terutama untuk manajer mid-level, demi menghindari risiko transformasi digital organisasi mereka.

 

 


Lingkungan Kerja Indonesia Terus Berkembang

AI
Ilustrasi AI. (Foto: Unsplash/Mohamed Nohassi)

Giri Suhardi, Head of Indonesia, Udemy mengatakan, lingkungan pekerjaan Indonesia terus berkembang, menghadapi perubahan yang cepat akibat inovasi-inovasi revolusioner seperti AI generatif.

Hal ini pun mengubah cara bekerja secara mendasar, dan membentuk kembali lingkungan profesional. "Sangat penting bagi para pemimpin untuk mendukung tim melalui transformasi ini melalui peluang pembelajaran yang fleksibel," kata Giri.

"Oleh karena itu, memperkuat efisiensi operasional dan memiliki keterampilan baru menjadi kunci utama agar tenaga kerja kita tidak hanya dapat beradaptasi, tetapi juga terus berkembang di tengah era yang terus berevolusi ini," imbuhnya.

Sebelumnya Giri Suhardi menyoroti, hingga saat ini, persoalan ChatGPT telah mencapai puncak popularitas sebagai topik pembelajaran yang paling diminati di kalangan pengguna Udemy Bisnis.

 "Di Udemy, itu 60 persen terjadi pertumbuhan khusus terkait dengan kursus kursus di bidang AI," ujarnya dalam acara konferensi pers, Rabu (6/12/2023).

 


ChatGPT Jadi Topik Paling Diminati di Udemy

Udemy
Head of Indonesia Market Udemy Giri Suhardi bersama klien Udemy Business Lead HCBP Bank Sinarmas Arif Priharsanta dan AI & Decision Science EVP Bank Sinarmas Yosua Jabby Setyobudhi. (Liputan6.com/Labib Fairuz)

Dibandingkan dengan Q4 2022, tingkat konsumsi kursus ChatGPT di Udemy pada Q1 tahun ini melonjak hingga 4.419 persen, menunjukkan minat yang signifikan dari para pembelajar.

Selain itu, jumlah kursus terkait ChatGPT juga mengalami peningkatan dramatis, yang hingga saat ini, Udemy telah menyediakan 310 kursus bertemakan AI Generatif yang setara dengan 1500 jam pembelajaran.

"Dan di Indonesia sendiri, ChatGPT di Q2 tahun ini merupakan topik yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia," ucap Giri menambahkan.

Menurut hasil pencatatan mereka, minat terhadap ChatGPT naik sebesar 142 persen pada Q2 2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Untuk diketahui, lebih dari 1,8 juta pembelajar di Indonesia telah mendaftar di kursus-kursus terkait ChatGPT di Udemy, menegaskan popularitas topik teknologi otomatisasi ini di pasar pendidikan online.

Adapun pembahasan yang paling banyak dicari di topik ini adalah cara membuat perintah, atau prompt engineering. Menurut Giri, kemampuan prompt engineering akan sangat bermanfaat bagi para pengguna chatbot AI milik OpenAI ini.

Infografis Journal
Infografis Journal: Kenapa Banyak Pekerja di Jakarta Tinggal di Kota Penyangga (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya